Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Teknologi, Daya Saing Perikanan Indonesia Kian Mendunia

Kompas.com - 25/05/2016, 17:51 WIB



KOMPAS.com - Teknologi bisa membuat daya saing perikanan Indonesia kian mendunia. Syarat ini, bila dijalankan sebagaimana mestinya bisa membuat posisi Indonesia untuk industri makanan laut dan pemrosesan makanan  berada di puncak. Saat ini, kata Managing Director PT Pelita Promo Internusa Sofianto Widjaja, posisi Indonesia ada di nomor dua.

Mari menyimak catatan yang disampaikan hari ini oleh Kepala Bidang Perikanan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Thomas Darmawan sebagai bahan untuk penyelenggaraan  International Indonesia Seafood & Meat Expo (IISM) 2016  pada 28-30 September 2016 di Kemayoran,Jakarta. Catatan itu menunjukkan pentingnya fasilitas pendingin makanan. Pasalnya, persebaran makanan hasil laut untuk lokal Indonesia mesti menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Belum lagi, kebutuhan ekspor makanan hasil laut yang kian hari kian menjulang. Prioritas Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) pada 2016, tulis Thomas mengutip data Kementerian KKP adalah pembangunan sistem rantai pendingin yang mampu menyimpan kelimpahan pasokan ikan dalam negeri.

Kemudian, untuk program sistem rantai pendingin itu, KKP juga mematuk industri nasional dan asing membangun fasilitas di dalam negeri.

Sistem rantai pendingin, menurut  KKP juga berperan pada tata niaga ikan segar dan beku. Terus, sistem itu diyakini mampu membuka akses pasar ikan dengan harga premium untuk diekspor.

Menurut KKP, dengan populasi tahun depan di angka 263 juta jiwa, konsumsi ikan per kapita menjadi 47,12 kilogram. Angka konsumsi ikan per kapita tahun ini mencapai 43,88 kilogram per kapita.

Sementara, masih menurut KKP, kebutuhan akan tersedianya ikan untuk dikonsumsi pada 2017 besarnya 12,42 juta ton. Tahun ini, kebutuhan tersebut ada di angka 11,39 juta ton.

IISM tahun ini akan menghadirkan pameran lengkap dan profesional untuk  menghubungkan para pemain industri Asia dan dari belahan dunia lainnya tepat di jantung industri makanan laut dan daging Asia Tenggara yakni Indonesia. Fokus yang disasar juga meliputi rantai pasokan lengkap untuk makanan laut dan teknologi pengolahan daging seperti penyimpanan makanan dingin, metode pengemasan, dan peralatan serta kebutuhan manajemen pendingin lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com