Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Pengusaha Sawit Harus Waspadai Kenaikan Harga Minyak

Kompas.com - 26/05/2016, 19:42 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menghimbau para perusaha kelapa sawit agar mewaspadai kenaikan harga minyak mentah (crude oil).

Menurut dia, harga minyak mentah bisa mempengaruhi harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Mendag Thomas mengatakan, saat ini harga CPO berada di kisaran 750 dollar AS atau Rp 10,2 juta per ton.

Jumlah itu naik dibandingkan tahun lalu yang hanya 480 dollar AS atau Rp 6,5 juta per ton.

"Dalam 18 bulan ini kita menikmati kenaikan harga sawit dari sekitar 480 dollar AS per ron menjadi sekarang 750 dollar AS per ton. Ini dampak dari fenomena elnino tahun lalu sehinggga produksi turun 10 persen dan mengurangi over supply (kelebihan pasokan)," ujar dia di Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Sementara itu, harga minyak mentah dunia terus mengalami peningkatan.

Saat ini harga minyak dunia sudah di kisaran 50 dollar AS per barel. Padahal beberapa bulan lalu, harganya sempat jatuh hingga 30 dollar AS per barel.

"Naiknya kembali harga minyak mentah tentu punya dampak ke harga minyak sawit melalui biodieselnya," kata dia.

"Kita harus mulai waspada khususnya harga CPO. Saat ini banyak produsen di Timur Tengah, Rusia sedang siap-siap untuk produksi minyak lagi. Kemarin mereka stop produksi karena percuma produksi, tapi rugi. Fenomena el nino juga mulai reda sehingga potensi over supply  minyak sawit terjadi kembali," jelas dia.

Thomas menuturkan agar tidak terjadi kelebihan pasokan (over supply), Indonesia sebagai negara penghasil CPO harus terus melakukan promosi.

Itu dilakukan agar pasokan dan permintaan dari CPO seimbang sehingga tidak terjadi gejolak harga.

"Industri sawit harus waspada. Kita antisipasi jangan sampai kenaikan harga minyak mentah mengganggu harga CPO. Kita harus terus giat melakukan marketing, jualan di seluruh dunia dan mengembangkan produktivitas minyak sawit," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com