Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Keuangan Digital Kembangkan Potensi Ekonomi Pondok Pesantren Di Daerah

Kompas.com - 26/05/2016, 20:06 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama sejak tahun 2014 telah menerapkan digitalisasi keuangan pada para santri pondok pesantren di daerah.

Antusiasme yang cukup tinggi dirasakan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin saat melakukan sosialisasi digitalisasi keuangan pada saat itu.

Sampai saat ini, hasil yang dapat dirasakan dari sosialisasi tersebut antara lain para santri telah mampu menciptakan kemandirian keuangan pondok pesantren yang berbasis syariah.

"Layanan keuangan digital atau transaksi non tunai menjadi solusi alternatif keuangan di pesantren-pesantren. Pesantren yang mayoritas di desa dan pedalaman menjadi pusat-pusat ekonomi desa," ujar Lukman di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Selain menjadi pusat ekonomi desa, santri-santri yang mengelola keuangannya secara digital mampu menyelesaikan problem ekonomi dengan cara syariah.

"Selain menjadikan pesantren pusat kajian ilmu ekonomi syariah, para santri juga mampu menyelesaikan problem ekonomi yang ada saat ini," tutur Lukman.

Menurut Lukman, selain dibekali dengan digitalisasi keuangan, para santri juga harus dibekali pemahaman kewirausahaan untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Pada tahun 2015 saja jumlah pondok pesantren mencapai 28.000 dengan jumlah santri mencapai empat juta santri.

"Dengan jumlah yang besar dan pengetahuan syariah, pesantren mampu menjadi pusat kajian ilmu ekonomi syariah dan menciptakan ahli keilmuan syariah," pungkas Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com