Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Optimistis Efisiensi 'Oil Losses' 2016 Bisa 200 Juta Dollar AS

Kompas.com - 27/05/2016, 16:52 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) optimistis efisiensi kehilangan minyak (oil Losses) pada tahun 2016 bisa mencapai 200 juta dollar AS atau Rp 2,7 triliun.

Efisiensi ini dilakukan Pertamina lewat program Pembenahan Tata Kelola Arus Minyak (PTKAM).

Direktur utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, lewat program PTKAM, perusahaan yakin dapat mencapai target efesiensi kehilangan minyak.

Apalagi, hingga April tahun ini, PTKAM telah mengefesiensikan kehilangan minyak senilai 105 juta dollar AS atau Rp 1,4 triliun.

"Apabila terus dipertahankan kinerja saat ini, kami yakin bisa 200 juta dollar AS," ujar Dwi dalam acara PTKAM summit 2016, di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Dwi menuturkan, melakukan efisiensi tidak hanya melakukan pemutusan kerja karyawan, pengurangan Capex (pengurangan belanja Modal) dan Opex (pengurangan dana operasional), tapi bisa juga melalui PTKAM.

"Losses pada arus minyak merupakan musuh bersama. Manajemen dan pekerja sepakat untuk sama-sama puasa dan berjuang mencari bentuk-bentuk lain efisiensi, salah satunya adalah memerangi losses," pungkas Dwi.

Sementara itu, Direktur Sumber daya manusia dan umum Pertamina Dwi Wahyu Daryoto mengatakan pada tahun 2015 pertamina bisa menurunkan kehilangan minyak 0,34 persen.

Angka itu jauh di bawah nilai angka batas toleransi internasional yang tahun ini sebesar 0,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com