Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Maju Gorontalo dari Hiu Paus

Kompas.com - 28/05/2016, 16:54 WIB

KOMPAS.com - Senyum sumringah menghiasi wajah Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo Idris Salim. Dengan penuh semangat, ia menceritakan bahwa sektor pertanian dan perikanan sudah tak lagi cukup membuat provinsi di bagian utara Pulau Sulawesi itu mampu menjadi tenar di antara provinsi-provinsi lain. "Kami mencari program lain dan ternyata sektor pariwisata bisa," katanya semalam saat peluncuran iklan bertema pariwisata produk Kuku Bima Energi (KBE) dari Sido Muncul di Jakarta.

Gorontalo, kata Idris, adalah provinsi belia. Usianya baru 15 tahun. Laman resmi provinsi itu, gorontaloprov.go.id menunjukkan bahwa provinsi itu mengandalkan pertanian padi dan palawija. Sentra padi terbesar di provinsi itu adalah Kabupaten Gorontalo. Luasan panen padi dan palawija lebih dari 25.000 hektare. Sementara, jumlah penduduk Provinsi Gorontalo mendekati angka 1,5 juta jiwa. Luas Provinsi Gorontalo adalah 12.435 kilometer persegi.

Gorontalo juga mengandalkan sektor perikanan baik air tawar maupun air laut. Sebagian besar produksi perikanan dihasilkan oleh perikanan darat dengan cara budidaya. Produksi budidaya perikanan sebesar 129.820,5 ton atau sebesar 62,9 persen dari keseluruhan produksi ikan di tahun 2011 yaitu sebesar 206.189,5 ton.

Hiu paus

Primus Wakil Gubernur Gorontalo Idris Salim (kiri) dan pelaku usaha pelaku usaha pariwisata kelahiran Gorontalo, Meity Amelia (kanan) berpose bersama saat peluncuran iklan bertema pariwisata produk Kuku Bima Energi (KBE) dari PT Sido Muncul Tbk di Jakarta pada Jumat (27/5/2016). Selain hiu paus di perairan Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo juga punya pantai Olele untuk olahraga menyelam.

Idris Salim dalam sambutannya mengatakan hiu paus di  Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Gorontalo, memang menjadi daya tarik tersendiri. Binatang dengan nama latin Rhincodon typus datang ke perairan di desa tersebut untuk mencari makan. Hiu paus memakan plankton.

Sementara itu, Direktur Marketing PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan hiu paus menarik perhatian pihaknya lantaran hewan itu terlihat jinak saat didekati warga yang berenang di dekatnya. Irwan takjub akan perilaku hiu paus. "Padahal ukurannya besar," kata pria berkacamata itu.

Irwan mengaku keunikan hewan dengan kulit berwarna tutul itulah yang membuat pihaknya membuat iklan bertema pariwisata itu. "Orang Indonesia harus tahu kalau hiu paus itu ada di Gorontalo," katanya lagi.

Lebih lanjut, Idris Salim menambahkan, hiu paus memang menjadi inspirasi maju bagi Gorontalo. "Iklan Kuku Bima Energi ini menjadi promosi gratis bagi Gorontalo," kata Idris sembari menambahkan bahwa selain promosi, pembenahan sektor pariwisata di Gorontalo mencakup juga sarana dan prasarana serta aksesibilitas menuju objek-objek wisata.

Dalam kesempatan itu, salah satu pelaku usaha pariwisata kelahiran Gorontalo, Meity Amelia menambahkan bahwa kuliner Gorontalo juga mesti diperkenalkan ke seluruh Indonesia sebagai data tarik pariwisata. Menurut Meity, mayoritas kuliner Gorontalo adalah makanan berbasis ikan.

Catatan dari laman antaranews.com menunjukkan bahwa wisata hiu paus diresmikan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada April 2016. Saat ini, ada sekitar 18 ekor hiu paus yang acap bertandang ke perairan desa tersebut.

Primus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya (kiri), Kusrin, dan Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat saat peluncuran iklan televisi terbaru produk Kuku Bima Energi versi "Kusrin", Jumat (5/2/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com