BI: The Fed Naikkan Suku Bunga, Ekonomi Indonesia Masih Tahan

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah diharuskan mengeluarkan kebijakan baru jika suku bunga antar-bank atau Fed Fund Rate (FFR) jadi dinaikkan oleh Bank Sentral Amerika. Kebijakan baru tersebut harus memberikan dampak positif pada ketahanan dan kestabilan ekonomi Indonesia.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Pribadi Santoso mengatakan, jika becermin dari kondisi tahun-tahun sebelumnya, tatkala ada isu kenaikan fed rate, rupiah langsung bergejolak. "Kalau dari personal view saya, sepertinya ekonomi Indonesia masih tahan. Memang, kalau suku bunga global naik, kita pasti akan naikkan suku bunga juga. Tapi Indonesia saya yakin akan lebih siap," ujar Pribadi saat menghadiri pelatihan wartawan Bank Indonesia di Tangerang, Sabtu (28/5/2016).

Menurut Pribadi, pemerintah Indonesia saat ini bisa memanfaatkan kondisi The Fed yang masih menimbang-nimbang dan melihat kondisi pasar sebelum memutuskan untuk menaikan suku bunga antar-bank. "Mereka sudah melihat kondisi pasar sejak lama dan kesiapannya. Mereka berharap jika pihaknya melakukan sesuatu atau menaikkan suku bunga, pasar tidak kaget dan akan lebih siap. Kalau sekarang mereka melihat pasar tampaknya sudah semakin siap," imbuhnya.

Berkaca pada beberapa waktu lalu, sebelum isu kenaikan Fed Fund Rate berembus kencang, pihaknya melihat kondisi pasar masih belum siap untuk rencana kenaikan tersebut. "Mereka (pasar) belum siap. Itu kira-kira bulan April hingga Mei kalau kita melihat pasar belum mau kalau itu dinaikkan, padahal otoritasnya sudah mau," pungkasnya.