Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memberi Terang Harapan bagi Penyandang Tunanetra

Kompas.com - 30/05/2016, 21:22 WIB

KOMPAS.com - Boleh jadi, penantian panjang penulis pada akun di laman wordpress.com, Hadianti Ramadhani, bisa cepat terhenti lantaran ada pihak-pihak yang memberi peluang agar para penyandang tunanetra  mendapatkan pekerjaan layak di masyarakat.  Harus diakui, sejauh ini, penyandang disabilitas sedikit sekali mendapatkan perhatian untuk mampu mengubah jalan hidup mereka.

Data dari WHO, Bank Dunia, dan ILO menunjukan bahwa saat ini jumlah penyandang disabilitas di dunia diperkirakan sebesar 15 persen dari jumlah penduduk dunia atau sebesar 1 milyar orang. Lantas, paling sedikit terdapat 785.000.000  orang penyandang disabilitas masuk dalam usia kerja.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Pusdatin Kemensos sampai dengan 2010 jumlah penyandang disabilitas mencapai 11.580.117. Sedangkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan jumlah tenaga kerja penyandang disabilitas pada 2010 mencapai 7.126.409 orang yang terdiri dari tunanetra 2.137.923 orang, tunadaksa 1.852.866 orang, tunarungu 1.567.810 orang, cacat mental 712.641 orang, dan cacat kronis sebanyak 855.169 orang.

Catatan datang juga dari Rumah Internet Atmanto (Riat). Komunitas yang didirikan oleh Adam Atmanto dan Faiz Atmanto memberi pelatihan para penyandang disabilitas visual dengan teknologi. Bertempat di Riat di Jalan Pengadegan, Jakarta Selatan, hari ini sampai dengan 3 Juni 2016 digelar Batch Pertama dengan 10 peserta pelatihan. Materi pelatihan adalah penggunaan internet serta internet marketing. Diharapkan setelah pelatihan, peserta pelatihan dapat mempraktikan ilmunya dalam merintis pilihan masa depan sebagai internet-preneur atau bekerja sebagai karyawan, kata Amy Atmanto, salah satu penggerak Riat.

Pelatihan ini mendapatkan dukungan antara lain dari The Wahid Institute, Indosat Ooredoo, Bank Permata, dan Kartunet.  Semoga, pelatihan ini memberi terang harapan agar para penyandang tunanetra bisa menunjukkan potensi diri di dalam masyarakat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com