Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Impor Myanmar Masuk, Mendag Belum Mau Buka-Bukaan

Kompas.com - 31/05/2016, 19:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Thomas Lembong tidak mau buka-bukaan soal terungkapnya impor beras asal Myanmar yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pekan lalu.

"Kawan-kawan media, di satu sisi kami mau transparansi, dan berbagi sebanyak info dan data, di lain sisi kami juga enggak bisa buka semua," ujar Lembong usai menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Ia beralasan, bahwa pemerintah tidak ingin interaksi dengan pasar terganggu dengan pernyataan-pernyataan seputar beras impor asal Myanmar tersebut.

"Berinteraksi dengan pasar ini seperti main kartu, kita tidak bisa langsung buka semua. Mohon pengertiannya," kata Mendag.

Pemerintah memandang, membuka secara gamblang semua informasi kepada publik tentang pasar bukanlah pendekatan yang optimal.

Sebelumya, Kementerian Pertanian mengungkapkan, ada kurang lebih 13.000 ton beras asal Myanmar yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak.

Beras itu diimpor oleh Perum Bulog pada Rabu (26/5/2016).

Penahanan besar impor asal Myanmar itu disebabkan ketidaklengkapan dokumen dari negara asal.

Namun akhirnya pada akhir pekan lalu, Badan Karantina Kementerian Pertanian sudah memproses dan menyatakan bahwa barang impor tersebut sudah memenuhi semua persyaratan.

Sertifikat Pelepasan (KT-9) pun di keluarkan untuk komoditas beras impor asal Myanmar sebanyak 13.775 ton yang terdiri atas 551 kontainer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com