Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Dunia Melambat, BI Estimasi Pertumbuhan Ekonomi di 5,0-5,2 Persen

Kompas.com - 03/06/2016, 07:35 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,0 persen - 5,2 persen tahun ini.

Walaupun begitu, bank sentral ini masih mempertahankan estimasi resmi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 persen-5,4 persen tahun ini.

"Jadi sekarang itu (proyeksi) mengarahnya ke bawah," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui usai rapat terkait Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016 di Banggar DPR RI, Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Estimasi BI ini berbeda dengan estimasi pertumbuhan ekonomi dari pemerintah yang sebesar 5,3 persen.

Apa penyebab pergeseran estimasi BI ini?

Menurut Agus, penyebabnya adalah perlambatan ekonomi dunia yang menyebabkan ekonomi Indonesia ikut melambat. Perlambatan ekonomi menyebabkan permintaan akan produk Indonesia rendah, sehingga kinerja ekspor juga lemah.

Akibatnya, pada kuartal I 2016, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,92 persen. Sementara di kuartal IV 2015, pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yang didorong belanja pemerintah di akhir tahun.

"Kami juga amati kuartal pertama 2016 itu kan ada pelemahan dari industri jasa dan juga industri konstruksi," ujar Agus.

Agus menambahkan, ke depan keadaan ekonomi masih ada pelemahan. Dia berharap pengeluaran pemerintah yang didukung oleh pihak swasta akan meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi membaik.

Bagaimana caranya?

Menurut Agus, pemerintah harus menguatkan industri dalam negeri agar bisa mampu bersaing di tengah pelemahan ekonomi yang kini sedang dihadapi. "Indonesia memang perlu meningkatkan daya saing," ucap Agus.

 

Kompas TV Ekonomi Indonesia "Diwarnai" Tantangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com