Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waralaba Harus Bangun "Brand" Indonesia

Kompas.com - 03/06/2016, 16:17 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memilih untuk memperkuat pasar waralaba Indonesia di dalam negeri daripada memaksakan ekspansi ke sejumlah negara di ASEAN.

Menurut Sekretaris Jenderal Kemendag Srie Agustina, ada hal penting yang harus dibangun oleh waralaba Indonesia sebelum mencoba bersaing di pasar luar negeri.

"Kami ingin memperkuat pasar di dalam negeri, membesarkan waralaba dengan brand Indonesia," ujar Srie dalam acara International Franchise (IFRA) 2016 di Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Di mata pemerintah, waralaba Indonesia sudah menunjukan pertumbuhan sejak beberapa tahun silam.

Namun, pertumbuhan itu dinilai lambat. "Kalau lihat film, slow motion, pelan walaupun meyakinkan," kata Srie.

Meski memilih meemperkuat pasar dalam negeri dan membesarkan waralaba dengan brand Indonesia, kemendag tetap meminta pengusaha melihat celah untuk mengekspor produknya.

Kemendag sendiri masih memasukan pertumbuhan waralaba ke sektor perdagangan besar dan eceran.

Sumbangsihnya, kata ia tidak terbilang kecil. Berdasarkan data Kemendag, dari total pertumbuhan ekonomi Indonesia awal Mei yang 4,9 persen, sekitar 4,04 persennya disumbang oleh perdagangan besar dan eceran.

"Itu sampai Rp 303,4 triliun. Itu luar bisa. Saya yakin karena ditunjang aktivitas waralaba," ucap Srie.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, jumlah waralaba di Indonesia mencapai 351 waralaba.

Dari jumlah itu, hanya 55 waralaba atau sekitar 16,7 persennya sudah menggunakan merek dalam negeri.

Di ASEAN sendiri kata Srie, jumlah waralabanya mencapai 3.704.

Indonesia sendiri menyumbang 18,4 persen atau sekitar 700 waralaba.

Namun, 700 waralaba itu baru sebatas potensi saja. Artinya, waralaba tersebut belum mencatatkan kegiatan usahanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com