Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Petualangan ala Menteri Susi di Pulau Komodo

Kompas.com - 07/06/2016, 13:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Di sela-sela kunjungan kerjanya di Labuan Bajo Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyempatkan diri berpetualang di Pulau Komodo.

Bersama anak bungsunya Alvy Xavier dan cucunya Armand, Menteri nyentrik itu melihat-lihat komodo di Taman Nasional Komodo, NTT. Susi tak lupa mengabadikan momen tersebut melalui foto.

"Ini memang diberi makan kambing pak?" tanya Susi pada pemandu TNK, Senin (6/6/2016). Pemandu TNK pun menjelaskan, komodo-komodo itu akan menuju sumber bau amis.

Ya, pengelola TNK sengaja memancing komodo keluar dengan menggantung dua ekor kambing.

"Ini sudah sedari kemarin bu. Untuk persiapan menyambut rombongan," kata pemandu tersebut. Dua ekor komodo, jantan dan betina terlihat mengoyak-koyak kambing yang tergantung di pohon.

Estu Suryowati/KOMPAS.com Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menikmati suasana Taman Nasional Komodo di sela-sela kunjungan kerjanya di Labuan Bajo, pada Senin (6/6/2016). Susi membawa serta anak bungsunya, Alvy Xavier dan cucunya Armand melihat-lihat komodo.
Susi, Alvy dan Armand nampak antusias melihat spesies dilindungi itu makan dengan lahap. Bahkan terlihat, komodo betina nampak lebih agresif ketimbang komodo jantan.

Iving, salah seorang pemandu membenarkan ketika ditanya kompas.com. "Kemarin malah ada empat komodo yang datang. Sekarang ini malah cuma dua," katanya.

Ketika musim kawin tiba, biasanya komodo jantan dan betina mencari tempat yang lebih jauh ke dalam. Pada musim ini, turis akan sulit mendapatkan kesempatan bertemu komodo.

Puas melihat komodo, rombongan kembali berlayar ke tengah. Tujuan kali ini adalah Pink Beach. Susi, Alvy dan Armand pun snorkeling di Pink Beach. Sayangnya, Susi enggan dibuntuti wartawan dalam momen privat itu.

Kompas TV Promosi Besar-besaran Wisata Pulau Komodo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com