Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral AS Waspadai Dampak "Brexit"

Kompas.com - 07/06/2016, 13:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Gubernur bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve Janet Yellen menyatakan, jajak pendapat untuk menentukan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa akan memberikan dampak goncangan ekonomi yang signifikan.

Referendum akan dihelat pada 23 Juni 2016 mendatang. Dalam pidatonya, Senin (6/6/2016) waktu setempat, Yellen mengatakan Brexit adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan bank sentral terkait dengan keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate atau tidak.

Pertemuan Komite Pasar Terbuka (FOMC) akan digelar The Fed pada 14 hingga 15 Juni 2016 mendatang. Menurut Yellen, dorongan ekonomi yang positif telah mengalahkan dorongan negatif.

Pernyataan Yellen ini banyak ditafsirkan sebagai keputusan menaikkan suku bunga acuan akan dilakukan The Fed pada musim panas ini.

"Jika data berikutnya konsisten dengan kondisi pasar tenaga kerja yang menguat dan inflasi yang semakin mengarah ke target 2 persen kami, maka sesuai ekspektasi saya, peningkatan suku bunga acuan secara gradual sangat sesuai," ujar Yellen seperti dikutip dari BBC, Selasa (7/6/2016).

Pada bulan Desember 2015 lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25 persen, pertama kali dalam 9 tahun. Sejak saat itu, The Fed belum melakukan penyesuaian lebih lanjut.

Banyak analis memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada musim panas ini. Akan tetapi, data tenaga kerja pada bulan Mei 2016 membuat ekspektasi tersebut perlahan pudar.

Pasalnya, penciptaan tenaga kerja AS hanya 38.000 pada Mei 2016, terendah sejak September 2010.

Jika The Fed tidak menaikkan suku bunga pada bulan ini, maka kesempatan berikutnya adalah pada bulan Juli. Pertemuan FOMC bulan Juli akan dilakukan setelah referendum Uni Eropa, memberi kesempatan bagi The Fed untuk melakukan asesmen dampak hasil jajak pendapat terhadap pasar global.

"Jajak pendapat Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dapat memberikan goncangan ekonomi secara signifikan. Selera investor akan risiko dapat berubah dengan cepat dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa dapat mempengarui sentimen pasar," ungkap Yellen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com