Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelang Asuransi Nelayan Belum Selesai

Kompas.com - 07/06/2016, 14:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah merampungkan proses lelang perusahaan yang akan menjalankan program asuransi untuk nelayan.

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menuturkan, saat ini pihaknya tengah dalam proses negosiasi untuk besaran jaminan kematian, dalam asuransi nelayan.

"Kita sedang dalam tahap negosiasi, kalau bisa mencapai Rp 150 jutaan untuk yang meninggal. Mudah-mudahan besarannya selesai bulan ini," kata Susi dalam dialog dengan nelayan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (6/6/2016).

Susi mengatakan pihaknya akan mengambil perusahaan yang memberikan penawaran terbaik. "Saya maunya meninggal di laut Rp 200 juta, kalau di darat Rp 150 juta," imbuhnya.

Mengenai target kapan asuransi ini berjalan, Susi menegaskan pemerintah menunggu penawaran terbaik. Adapun perusahaan jasa asuransi yang mengikuti lelang diantaranya adalah Asuransi Jiwasraya dan Jasindo.

Asuransi yang tengah dalam proses lelang ini merupakan asuransi tersendiri yang berbeda dari yang dikelola Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).

Susi pun meminta para nelayan untuk lebih bangga akan profesi mereka, karena sudah mendapatkan jaminan kematian dan kecelakaan kerja sebagaimana pekerjaan lain.

"Selain BPJS yang bapak sudah bayar, nanti ini (asuransi) pemerintah yang bayar untuk asuransi jiwa dan kecelakaan," ucap Susi.

Asuransi Sejuta Nelayan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki program asuransi 'Sejuta Nelayan' tahun 2016 ini. Dengan diberikannya asuransi nelayan ini, nelayan mendapat jaminan santunan dari timbulnya risiko.

Ada empat syarat bagi nelayan untuk bisa mendapatkan asuransi tersebut: (1) Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami/istri, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Nelayan; (2) Nelayan yang belum pernah mendapatkan bantuan asuransi; (3) Nelayan berusia 17-65 tahun, dan (4) Memiliki tabungan yang masih aktif.

Kompas TV Pasien BPJS Ditolak di Puskesmas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com