Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga-Harga Melonjak, Mentan Sebut Pedagang "Ngejar" THR

Kompas.com - 08/06/2016, 04:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) kembali menyindir pedagang atas terjadinya kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok setiap Ramadhan tiba.

Kali ini menteri asal Sulawesi Selatan itu menganggap para pedagang menaikkan harga demi mendapatkan penghasilan lebih jelang hari raya atau THR.

"Mungkin, katanya THR untuk pedagang. Iya THR kami ngerti karena dia tidak punya gaji. Tapi jangan THR-nya banyak-banyak, naiknya jangan banyak-banyak," ujar Amran di Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Sindiran Amran kepada para pedagang bukan tanpa alasan.

Ia heran lantaran menemukan sejumlah fakta di lapangan. Harga minyak goreng misalnya, ikut-ikutan naik jelang Ramadhan.

Padahal kata dia, suplai minyak goreng melimpah lantaran Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Selain itu, harga daging ayam dan beras juga mengalami kenaikan jelang Ramadhan.

Padahal ucap Amran, stok kedua kebutuhan tersebut sangat cukup. Amran meyakini kalau praktek kartel benar-benar terjadi di Indonesia.

Hal itu yang menurutnya menjadi penyebab sejumlah harga kebutuhan masyarakat melonjak meski suplai melimpah.

"Kami ingin memberikan fakta empiris data bahwa kartel itu benar," kata dia.

Oleh karena itu, Amran mengatakan bahwa pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan operasi pasar secara besar-besaran agar harga kebutuhan masyarakat bisa turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com