JAKARTA, KOMPAS.com — Penghematan dana anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada APBN 2016 mencapai Rp 2,89 triliun.
Menteri Kalautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, penghematan dana anggaran bisa dilakukan setelah pihaknya melakukan riset secara mendalam. "Sejak Febuari 2016, melakukan riset dan evaluasi anggaran dalam persiapan APBNP 2016," ujar Susi dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Salah satu penghematan yang dilakukan KPK adalah memangkas dana anggaran operasi pengawasan laut.
Rencananya, Susi akan menggunakan pesawat untuk patroli laut. Sebelumya, patroli laut lebih difokuskan menggunakan kapal.
Namun, Susi melihat, ada celah penghematan anggaran apabila patroli laut dilakukan menggunakan pesawat.
"Untuk 5,8 juta kilometer, saya hitung kalau dengan 6 pesawat terbang 5 hari dalam seminggu hanya Rp 35 miliar setahun. Kalau pakai kapal laut, mencapai Rp 500 miliar," kata Susi.
Berdasarkan perhitungan KKP, penghematan karena pergantian penggunaan sarana dari kapal ke pesawat itu bisa mencapai Rp 500 miliar.
Meski begitu, Susi tidak melonggarkan patroli laut. Ia bahkan sudah menjalin kerja sama dengan TNI AL dalam hal patroli.
Selain itu, penghematan anggaran juga berasal dari biaya unit sejumlah program. Salah satunya dari pengadaan 3.000 kapal.
"Kapal yang di bawah 5 GT itu tadinya harganya Rp 200 juta. Saya teliti bersama eselon I, akhirnya kami dapat harga cuma Rp 50 juta," ucap Susi.
Pada RAPBN-P 2016, KKP mengusulkan adanya pemangkasan dana anggaran dari pagu awal Rp 13,8 triliun menjadi Rp 11,8 trilun.
Dana anggaran tersebut sudah termasuk reward anggaran dari Kementerian Keuangan Rp 159 miliar dan penyesuaian pinjaman hibah luar negeri (PHLN) Rp 97,8 miliar.