Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop Gandeng Bank Dunia Susun 'Action Plan' Pengawasan Koperasi

Kompas.com - 09/06/2016, 21:39 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi melalui Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring bersama Bank Dunia tengah menyusun 'action plan' terhadap sistem pengawasan seluruh koperasi di seluruh Indonesia.

"Bank Dunia sudah pernah mengkaji dan melakukan penelitian mengenai pengawasan sistem online koperasi khusus KSP dan USP. Nah, salah satu hasil rekomendasinya adalah mengenai pentingnya pengawasan. Oleh karena itu, kami bekerjasama kembali dengan Bank Dunia menyusun action plan pengawasan terhadap koperasi di Indonesia, tak hanya KSP dan USP saja", ujar Meliadi saat membuka workshop sistem pengawasan KSP/USP menuju koperasi yang kuat, sehat, mandiri, dan tangguh, di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Meliadi menambahkan, action plan pengawasan itu bertujuan untuk membangun sebuah koperasi yang berkualitas.

"Saat ini, kita lebih memprioritaskan kualitas koperasi, ketimbang kuantitas. Namun, bila semakin banyak jumlah koperasi yang berkualitas, itu yang kita harapkan. Saat ini, dari 150 ribuan koperasi yang aktif di seluruh Indonesia, baru ada sekitar 58 ribu koperasi yang sudah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT)", imbuh dia.

Menurut Meliadi, terkait hal itu harus ada pengawasan koperasi secara berjenjang, sesuai aturan yang ada.

"Kalau untuk pengawasan koperasi yang kecil-kecil, jelas akan dibutuhkan supervisi yang banyak. Sedangkan untuk pengawasan terhadap koperasi-koperasi yang sudah besar, sistemnya sudah ada dan tinggal jalan saja", tukas dia.

Bila sistem pengawasan sudah kuat, lanjut Meliadi, maka ke depan koperasi di Indonesia akan tumbuh sebagai lembaga keuangan yang biasa diterima dan bisa dipercaya oleh masyarakat.

"Ini yang penting, yaitu koperasi bisa diterima dan bisa dipercaya oleh masyarakat luas. Oleh karenanya, sistem pengawasan koperasi akan terus kita perkuat", tandas Meliadi.

Sementara itu, Djauhari Sitorus, Senior Financial Sector Specialist at The World Bank Jakarta berharap agar kemitraan antara Bank Dunia dengan Kemenkop UKM bisa terus berlanjut, sehingga mampu membuat koperasi (termasuk KSP/USP) di seluruh Indonesia menjadi kuat, sehat, dan tangguh.

"Dua tahun lalu Bank Dunia sudah pernah melakukan kajian pengawasan seperti ini. Dan salah satu rekomendasinya adalah perlunya pengawasan KSP/USP, termasuk terkait pengawasan terhadap laporan keuangan koperasi yang akuntabel", pungkas Djauhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com