Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terancam Gelap Gulita, Jokowi Kebut Proyek Listrik

Kompas.com - 11/06/2016, 10:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia terancam gelap gulita. Krisis listrik penyebabnya. Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo mengebut pengerjaan proyek pembangkit listrik di penjuru tanah air.

Setidaknya, Jokowi sudah meresmikan pembangunan enam pembangkit listrik dalam kurun waktu dua pekan.

Pada 1 Juni 2016, Jokowi meresmikan pembangunan Mobile Power Plant berkapasitas 350 megawatt di Desa Air Anyir, Kecamatan Merwang, Kabupaten Bangka.

Sehari setelahnya, Jokowi meresmikan groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh berkapasitas 184 megawatt.

Pada 3 Juni 2016, Jokowi meresmikan groundbreaking dua proyek di Kalimantan Barat. Pertama, Mobile Power Plant Kalimantan Barat dengan Kapasitas 4x25 megawatt dan yang kedua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang dengan kapasias 2x10 megawatt.

(Baca: Jokowi: Listrik "Byarpet" Jadi Keluhan di Setiap Daerah)

Pada hari yang sama, Jokowi meresmikan pembangunan awal Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Paguwat, Pohuwanto, Gorontalo, Sulawesi Utara. PLTG tersebut memiliki kapasitas 100 megawatt.

Terkini, yakni pada 10 Juni 2016 kemarin, Jokowi kembali meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Lontar, Banten yang memiliki kapasitas 1x315 megawatt. Proyek ini merupakan tambahan tiga pembangkit berkapasitas 3x315 yang telah beroperasi sebelumnya.

"Minggu kemarin, minggu ini dan ke depan, kami memang mau konsentrasi ke listriK," ujar Jokowi usai peresmian PLTU Lontar Banten.

Jokowi menyebut, perkembangan industri, baik industri besar atau kecil dan perumahan masyarakat begitu cepat.

Jika tak diantisipasi dengan penambahan pasokan listrik, investor akan kabur, rumah-rumah rakyat akan gelap gulita. "Byar pet" akan semakin sering terjadi.

(Baca: Jokowi Tegaskan Pemerintah Fokus ke Listrik)

"Yang menjahit di rumah enggak akan bisa jalan, yang punya usaha kerajinan yang membutuhkan listrik juga enggak bisa jalan. Anak-anak juga enggak bisa belajar," tambah dia.

Jokowi mengakui, ada sejumlah kendala dalam membangun proyek ketenagalistrikan, yakni izin dan pembebasan lahan. Soal izin, pemerintah telah memangkas izin dari 59 menjadi 22 izin saja. Meski begitu, Jokowi merasa izin itu masih terlalu banyak.

Sementara soal pembebasan lahan, Jokowi menekankan kerja sama dengan pemerintah daerah adalah kunci kesuksesannya. Jokowi pun meminta kepala daerah proaktif membantu kelancaran proyek-proyek listrik di daerahnya masing-masing.

Tidak hanya itu, Jokowi juga meminta menteri-menteri terkait turun ke lapangan. Para menteri diminta memahami masalah dari dekat agar dapat menemukan solusinya.

"Insya Allah, satu per satu pembangkit listrik dari Sabang sampai Merauke kami akan mulai. Kami berharap target kita listrik 35.000 megawatt bisa selesai," ujar Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com