Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketakutan "Brexit" Bikin Bursa Global Rontok

Kompas.com - 15/06/2016, 09:11 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Bursa saham di Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia pada penutupan perdagangan dini hari tadi rontok akibat ketakutan hengkangnya Inggris dari Uni Eropa, seiring maraknya kampanye "Brexit."

Di Asia, saham-saham rontok hingga mendekati harga terendah dalam 3 minggu. Sementara aset safe haven seperti obligasi AS dan yen naik permintaannya, seiring ketakutan jika referendum Inggris memilih keluar dari Uni Eropa pekan depan.

Saham di China, merupakan bursa dengan kinerja paling merosot tahun ini. Bursa saham China juga tertekan setelah penyedia indeks AS MSCI tidak menambahkan saham perusahaan China dalam indeks acuan pasar negara berkembang.

"Akan ada banyak kekecewaan terhadap keputusan MSCI, saat fundamental ekonomi China tidak kondusif untuk menaikkan harga saham," kata Shingo, ekonom senior di Mizuho Research Institute.

Indeks MSCI untuk Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang, turun 0,2 persen pada perdagangan Rabu dini hari. Sementara indeks Nikkei di Jepang turun 0,5 persen.

Di AS, bursa saham di Wall Street juga turun. Indeks S&P 500 turun hingga mencapai angka terendah dalam tiga minggu terakhir di level 2.075,32 pada perdagangan Selasa (14/6/2016) waktu New York, AS, atau pada Rabu (15/6/2016) dini hari WIB.

Indeks S&P 500 turun 0,18 persen, atau turun selama empat sesi perdagangan berturut-turut sejak Jumat pekan lalu. Penurunan indeks S&P 500 didorong oleh turunnya saham sektor finansial hingga 1,45 persen.

Saham Eropa lebih tertekan lagi, dengan indeks Inggris FTSE turun 2 persen menjadi level terendah dalam 3,5 bulan. Ketakutan adanya disrupsi politik dan ekonomi sebagai dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa, bahkan menuju resesi, membuat bursa rontok.

"Dampak ekonomi akan terjadi dalam beberapa bulan dan tahun, tidak secara langsung. Tapi pasar keuangan secara konstan selalu mencoba cara baru untuk mengurangi dampak tersebut," kata Michael Metcafe, kepala strategi makro global di State Street Global Markets di London.

Kompas TV Tahun 2016, Bursa Saham Lesu?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com