Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Dua Negara Ini, Defisit Perdagangan RI Hampir 10 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/06/2016, 14:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia dengan China mencetak defisit terbesar diantara mitra dagang, yakni mencapai 7,38 miliar dollar AS per Mei 2016.

Di kawasan ASEAN, negeri gajah putih Thailand menyumbang defisit neraca perdagangan hingga 1,94 miliar dollar pada periode sama.

Kepala BPS Suryamin pun berpendapat, pemerintah perlu memperbaiki perdagangan dengan kedua negara tersebut.

"Dengan Thailand dan China, jika digabungkan, kita defisitnya hampir 10 miliar dollar AS," kata Suryamin dalam paparan, di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Suryamin menjelaskan, perbaikan neraca perdagangan dengan kedua negara harus dilakukan di dua sisi, ekspor dan impor.

Saat ini, komoditas yang banyak diekspor ke China diantaranya yaitu pakaian, alas kaki, dan hasil pertanian.

"Tapi saran BPS, yang diekspor ya barang industri, barang yang sudah diolah dulu. Misalnya barang pertanian jangan yang segar tanpa diolah. Di agro industri kita cukup punya potensi," kata Suryamin.

Begitu pula dengan pasar Thailand, Suryamin menuturkan barang pertanian yang diekspor sebaiknya merupakan produk agro industri.

Suryamin mengatakan, Indonesia sebenarnya bisa mempunyai sektor pertanian yang kuat.

Bahkan di masa lalu, Thailand malah belajar pertanian ke Indonesia. "Tapi sekarang yang unggul itu bangkok, apa bangkok, apa bangkok," katanya lagi.

Di sisi impor, Suryamin menegaskan impor barang konsumsi dari kedua negara perlu ditekan.

"Sekarang kan yang meningkat barang konsumsi," ucap Suryamin.

Catatan BPS, barang-barang yang banyak diimpor dari Thailand diantaranya yaitu gula dan kembang gula, gandum-ganduman, kosmetik, serta karet dan barang dari karet.

Sementara itu, untuk golongan bahan baku/penolong atau barang modal, Suryamin menyarankan barang-barang yang sudah bisa diproduksi oleh industri dalam negeri sebaiknya tidak didatangkan dari impor.

Bahan baku/penolong dan barang modal banyak diimpor dari China, antara lain mesin/pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, bahan kimia organik, plastik dan barang dari plastik, filamen buatan, dan pupuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com