JAKARTA, KOMPAS.com - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), salah satu perusahaan pakan ternak, bibit ayam dan makanan olahan mendukung kebijakan Kementerian Pertanian terkait pembatasan impor jagung.
Presiden Direktur CPIN, Tjiu Thomas Effendy mengatakan, untuk meningkatkan swasembada pangan dalam negeri, pihaknya menyerap jagung lokal sebagai bahan baku produksi perseroan untuk pakan ternak.
"Kita sangat mendukung program pemerintah untuk mensukseskan program swasembada. Masak kita import terus," ujar Presiden Direktur CPIN, Tjiu Thomas Effendy di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Thomas menyebutkan, jagung lokal yang dipilih perseroan didapatkan dari PT Badan Urusan Logistik (Bulog) sekitar 3.800 hingga 3.900 ton.
Besaran itu lebih dari yang dianjurkan Menteri Pertanian di angka 3.150 ton.
"Kita sangat intensif untuk membeli jagung lokal. Sebenarnya Mentan berikan garis minimum 3.150 dengan kadar air 15 persen. Terakhir kita beli 3.800 sampai 3.900 ton," tuturnya.
Lebih jauh Thomas mengungkapkan, meskipun ketersediaan pasokan jagung mengandalkan musim, perseroan tidak khawatir dengan keterlambatan pasokan bahan produksi.
Sebab, perseroan memiliki pabrik pengeringan jagung yang dapat membantu kelancaran produktifitas.
"Jagung itu musiman, kalau enggak musim panen ya susah. Tapi Maret April kemarin relatif oke, kita bisa dapat bahan baku dari lokal. Kita punya beberapa pabrik, dari tiap pabrik punya pengering," pungkas Thomas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.