Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 2018, Bank Mandiri Bakal Terbitkan Obligasi Rp 14 Triliun

Kompas.com - 16/06/2016, 05:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tengah menyiapkan diri untuk menerbitkan surat utang alias obligasi sebesar Rp 14 triliun, mulai tahun 2016 hingga tahun 2018 mendatang.

Penerbitan obligasi tersebut akan dilakukan dengan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB).

Direktur Treasury & Markets Bank Mandiri Pahala Nugraha Mansury mengatakan, untuk PUB tahap pertama perseroan bakal menerbitkan obligasi sebesar Rp 5 triliun.

Tahap berikutnya, yakni tahun 2017 dan 2018 mendatang, obligasi yang diterbitkan masing-masing sebesar Rp 5 triliun dan Rp 4 triliun.

Pahala menuturkan, penerbitan obligasi tahap pertama akan dilakukan pada pertengahan tahun 2016 ini.

"(Penerbitan) obligasi di Agustus atau September," ujar Pahala pada acara buka puasa bersama Bank Mandiri di kantornya, Rabu (15/6/2016).

Menurut Pahala, penerbitan obligasi tahun ini akan digunakan untuk pelunasan utang yang jatuh tempo pada tahun ini.

Ia mengatakan, penerbitan obligasi tersebut juga digunakan sebagai modal ekspansi perseroan.

"Tahun ini saja Rp 5 triliun, Rp 3,5 triliun sendiri sudah digunakan untuk pelunasan subdebt sebelumnya. Karena kita issue subdebt 2009 akan mature Desember nanti, jadi tinggal Rp1,5 triliun lebih untuk ekspansi kredit," jelas Pahala.

Pahala menuturkan, penerbitan obligasi ini fokus untuk jangka menengah panjang.

"Untuk bonds lihatnya tenor 5 sampai 10 tahun, jadi mungkin 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun. Kalau butuh tenornya agak menengah 2 tahun, 3 tahun," ungkap Pahala.

Pahala optimis instrumen obligasi akan tetap diminati. Adapun tren penurunan suku bunga acuan akan menguntungkan perseroan.

"Justru makin kompetitif, makin bagus. Kita memanfaatkan juga tren suku bunga menurun, inflasi menurun akan baik bunga yang kita bayar. Kita malah senang," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com