Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahan Suku Bunga, "Brexit" Jadi Alasan The Fed

Kompas.com - 16/06/2016, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral AS Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuan Fed Fund Rate antara 0,25 dan 0,5 persen.

The Fed mempertimbangkan pasar tenaga kerja AS yang masih dirundung ketidakpastian.

Tidak hanya itu, The Fed juga menyatakan bakal mengambil jalur lambat dalam hal kenaikan suku bunga ke depan.

Dalam keputusannya, salah satu hal yang dipertimbangkan The Fed adalah referendum kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa, yang dikenal dengan istilah Brexit.

Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan, referendum yang akan diselenggarakan pada 23 Juni 2016 mendatang jelas merupakan keputusan yang amat penting bagi Inggris maupun Uni Eropa.

Keputusan referendum, ujar Yellen, dapat memberi konsekuensi terhadap kondisi ekonomi dan keuangan global.

"Jika demikian, maka akan menimbulkan konsekuensi dalam outlook ekonomi AS yang dapat menjadi faktor dalam memutuskan langkah kebijakan yang tepat," jelas Yellen seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/6/2016).

The Fed tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait kapan suku bunga acuan akan disesuaikan.

Namun, kesempatan untuk menaikkan suku bunga acuan sebenarnya terbuka ketika komite FOMC melakukan pertemuan pada bulan Juli 2016 mendatang.

"Melanjutkan kehati-hatian dan meningkatkan sasaran suku bunga kami akan memungkinkan kami untuk memverifikasi bahwa pertumbuhan ekonomi akan kembali ke kecepatan moderat, bahwa pasar tenaga kerja akan lebih kuat, dan inflasi yang akan terus menuju tujuan kami di 2 persen," ungkap Yellen.

Dalam pernyataannya, The Fed mengungkapkan, laju perbaikan pada pasar tenaga kerja melambat.

Meskipun demikian, aktivitas perekonomian akan meningkat pada laju moderat dan indikator pasar tenaga kerja akan meningkat, sejalan dengan kenaikan suku bunga secara moderat.

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com