JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusulkan penundaan pencairan pinjaman luar negeri untuk proyek infrastruktur kereta api senilai Rp 1,8 triliun.
Dana tersebut berasal dari Prancis dan China. "Enggak hilang tapi molor (pencairan utangnya)," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Budi Tjahjono usai rapat dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Kamis (16/6/2016).
Ia menjelaskan, penundaan pencairan utang Rp 1,8 triliun itu disebabkan tidak adanya dana pendamping dalam APBN-P 2016 nanti.
Kata Prasetyo, besaran dana pendampingnya mencapai 20 persen dari total utang. Sebenarnya, sari dana Rp 1,8, sekitar Rp 400 miliar akan digunakan untuk membiayai revitalisasi rel kereta Padalarang-Cicalengka di Jawa Barat.
Sementara sisanya Rp 1,4 triliun akan digunakan untuk pengadaan rel kereta Trans Sulawesi dan Sumatera. Dengan penundaan pencairan utang tersebut maka kedua proyek dipastikan molor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.