Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset PwC: Jumlah Pergantian CEO di 2015 Memecahkan Rekor Dunia

Kompas.com - 20/06/2016, 07:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Riset Pricewaterhouse Coopers (PwC) terbaru bertajuk "2015 CEO Success Study" menemukan fakta bahwa sepanjang 2015 sebanyak 17 persen dari 2.500 perusahaan publik terbesar di dunia mengganti CEO mereka.

Jumlah tersebut lebih banyak dari yang pernah dicatat oleh penerbitan CEO Success Study selama 16 tahun dari Strategy&, bisnis konsultasi strategi PwC.

Selain itu, riset juga menemukan fakta bahwa selama beberapa tahun terakhir semakin banyak perusahaan besar yang dengan sengaja memilih untuk mengangkat CEO baru dari luar perusahaan sebagai bagian dari rencana suksesi.

Hal ini mengisyaratkan bahwa mempekerjakan orang luar telah menjadi sebuah pilihan kepemimpinan yang disengaja dan tidak lagi sekedar kebutuhan.

Riset juga menemukan fakta, pengangkatan orang luar mewakili 22 persen dari seluruh CEO yang diangkat melalui rencana suksesi antara 2012-2015, meningkat dari 14 persen pada tahun 2004-2007.

Selain itu, nyaris tiga perempat CEO yang merupakan orang luar diangkat selama suksesi yang direncanakan pada periode tersebut, meningkat dari 43 persen pada tahun 2004-2007.

Mayoritas perusahaan terus-menerus menaikkan jabatan orang dalam hingga posisi CEO. Para penulis studi ini berpendapat bahwa praktik perencanaan suksesi ini akan terus menjadi pilihan. Hasil riset memperlihatkan pilihan 77 persen orang dalam, dibanding 23 persen orang luar pada tahun 2015.

CEO yang merupakan orang luar telah berhasil mengejar dan memperkecil celah kinerja antara CEO orang luar dan CEO orang dalam yang ditemukan studi ini sebelumya, sehingga memperkuat pertimbangan untuk memilih pemimpin baru dari luar perusahaan.

Per-Ola Karlsson, partner dan leader organization and leadership practice Strategy& untuk PwC Timur Tengah, mengatakan mempekerjakan seorang eksekutif dari luar perusahaan untuk menjabat sebagai chief executive officer sebelumnya dipandang sebagai alternatif terakhir.

"Tidak demikian halnya pada saat ini karena adanya perubahan disruptif yang berkaitan dengan pasar yang dihadapi oleh perusahaan," kata Karlsson, melalui rilis ke Kompas.com.

Meskipun calon CEO internal akan memiliki catatan yang sempurna dalam usaha untuk mencapai tujuan bisnis yang dikejar perusahaan di masa lalu, Dewan Direksi dan Komisaris akan mengakui bahwa calon internal ini tidak memiliki keahlian yang diperlukan untuk memimpin perusahaan dengan melakukan perubahan yang diperlukan untuk mendapatkan kemenangan di masa depan.

Kompas TV Para CEO ini Tak Pernah Cuti Bekerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com