Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momentum Mudik Lebaran dan Pengaruhnya ke Saham Sektor Transportasi

Kompas.com - 23/06/2016, 09:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Kompas TV Warga Serbu Tiket Garuda Murah

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri merupakan momentum yang paling ditunggu-tunggu umat muslim yang ada di seluruh penjuru dunia untuk merayakannya bersama keluarga dan sanak saudara.

Tradisi untuk pulang ke kampung halaman saat Lebaran tiba ini sering disebut dengan tradisi mudik.

Berbagai cara ditempuh untuk bisa mudik dan bertemu keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Mulai dari menggunakan transportasi darat, laut hingga udara. Biasanya, harga tiket mudik naik beberapa kali lipat dibanding tiket reguler.

Antusiasme masyarakat merayakan Lebaran bersama sanak keluarga tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan transportasi untuk meraup keuntungan dengan menaikan tarif.

"Peminat mudik baik itu mengunakan moda transportasi darat, laut dan udara masih tinggi," kata pengamat transportasi, Djoko Setidjowarno kepada Kompas.com, Kamis (23/6/2016).

Namun, apakah dengan menaikan tarif akan memberikan dampak yang besar ke pergerakan saham emiten transportasi?

Misal, ke saham perusahaan penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), atau ke saham perusahaan transportasi darat PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA).

Head of Research NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada mengatakan, jika melihat tren yang ada, pola pergerakan harga saham kedua emiten tersebut pada momentum puasa dan lebaran justru mengalami penurunan. Mengapa?

Reza memaparkan, idealnya saham perusahaan transportasi naik saat menjelang Lebaran. Tetapi kenyataannya tidak. Dalam beberapa tahun terakhir, selama periode Lebaran tidak terlihat adanya kenaikan harga saham, tetapi justru malah melandai.

Berdasarkan data YahooFinance, pada 6 Juni mengawali bulan puasa, harga saham GIAA berada di level Rp 482 per saham. Lalu pada pertengahan Ramadhan atau 22 Juni 2016, harga saham transportasi udara pelat merah tersebut berada di level Rp 488 per saham.

Sementara saham LRNA pada 6 Juni 2016 berada pada level Rp 110 per saham, dan hingga 22 Juni 2016 berada di level Rp 114 per saham.

Pada Ramadhan 2015 lalu, pergerakan saham GIAA mengalami penurunan. Dilihat sejak mengawali bulan puasa 18 Juni 2015 lalu, harga saham GIAA berada pada level Rp 449 per saham dan menjelang Lebaran pada perdagangan 15 Juli 2015, harga saham GIAA justru turun ke level Rp 431 per saham.

Begitu pun dengan pergerakan saham LRNA. Pada 18 Juni 2015 lalu, harga saham LRNA berada pada level RRp 226 per saham. Sementara menjelang Lebaran pada perdagangan 15 Juli 2015, harga saham LRNA justru turun ke level Rp 186 per saham.

Apakah harga saham GIAA dan LRNA akan terus naik, atau justru melandai pada Ramadhan tahun ini? Menurut Reza, jawabannya kemungkinan saham transportasi akan melandai menjelang Lebaran, sama seperti tahun lalu.

Penyebabnya, menurut Reza, masyarakat yang melakukan mudik masih mengandalkan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi yang dijadikan pilihan untuk menuju ke kampung halamannya.

"Meskipun peak season tapi kan orang tetap terbagi pemakaiannya, enggak cuma pakai armada dari GIAA atau LRNA," pungkas Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com