Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pesawat Saja Indonesia Bisa, apalagi Ekspor Mesin Pertanian..."

Kompas.com - 23/06/2016, 21:45 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


BANTEN, KOMPAS.com
- Balitbang Kementerian Pertanian berhasil membuat tiga prototipe mesin pertanian. Pada masa mendatang, diyakini ada peluang untuk mengekspor mesin-mesin seperti ini.

"Sangat mungkin diekspor. Indonesia saja bisa buat pesawat terbang apalagi mesin pertanian seperti ini," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat memperkenalkan ketiga alat tersebut di Balai Besar Pengembangan Mekanisme  Pertanian di Serpong, Tangerang, Kamis (23/6/2016).

Amran berharap dengan kehadiran tiga alat ini akan menjadi daya tarik bagi orang muda untuk kembali melirik profesi menjadi petani. Alat-alat itu memastikan kerja petani menjadi lebih mudah.

"Ini nanti akan mendorong generasi muda turun ke ladang dan juga alat ini buatan bangsa kita sendiri," ujar Amran.

(Baca: Balitbang Pertanian Bikin Sendiri Mesin Panen Multi-Komoditas)

Kenaikan pangkat

Amran pun berjanji merekomendasikan orang-orang yang membuat tiga alat prototipe pertanian—yaitu mesin panen multi-komoditas, mesin olah tanah amfibi, dan mesin penanam jagung—untuk mendapat kenaikan pangkat.

"Kami akan mengusulkan pangkat istimewa kepada tim penemu alat yang terdiri dari 10 orang," ujar Amran.

Menurut Amran selain kenaikan pangkat, pemerintah juga akan memberikan apresiasi tambahan.

"Ada bonus dari pemerintah Rp 100 juta untuk mereka. Juga, mereka akan mendapat royalti (dari penjualan alat tersebut)," ungkap Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com