Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Ada Peluang pada Pembangunan Infrastruktur Pemerintah

Kompas.com - 23/06/2016, 21:52 WIB

KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur pemerintah mulai dari jalan raya, transportasi darat, laut, dan udara serta berbagai sektor lainnya menyisakan peluang swasta ikut serta di dalamnya. Kenyataan itu, kata Hot Asi Eben Ezer Nababan, memang ada benarnya. "Belanja infrastruktur pemerintah memang sedang besar di bidang jalan tol, pembangunan bandara, dan sebagainya," kata pria yang sehari-hari karib dipanggil Eben itu pada Kamis (23/6/2016).

Pada 2016, sebagaimana catatan yang dikumpulkan Kompas.com menunjukkan, belanja infrastruktur pemerintah mencapai angka   Rp 313,5 triliun. Dana sebesar itu, utamanya dimanfaatkan untuk pembangunan jalan dan pendukungnya. Secara rinci, dana tersebut ada di dalam pos belanja kementerian pemerintah pusat, trasnfer ke daerah, dan pos pembiayaan.

Pada kesempatan perbincangan dengan media usai membatalkan puasa hari ini, Eben yang juga Manager System Solution Department  PT. Panasonic Gobel Indonesia, mengatakan, pemerintah memang memerlukan produk-produk pendukung infrastruktur semisal kamera pengawas atau CCTV. Produk-produk itu ditempatkan di berbagai posisi mulai dari jalan raya, bandara, pelabuhan, kantor-kantor dan sebagainya. Namun, menurut pengalaman Eben, pemerintah punya persyaratan kualitas pada kebutuhan tersebut.

Persyaratan itu bahkan menunjuk pada produk-produk yang kualifikasinya di atas mutu produk untuk pasar ritel. "Ada TOR yang ditetapkan pemerintah. Requirement-nya ada,"tutur Eben.

Berangkat dari kenyataan itulah , lanjut Eben, pihaknya menaruh perhatian pada pasar ritel yang selama ini belum maksimal digarap. Produk CCTV C-Series, misalnya, dimanfaatkan untuk pasar ritel yakni pengguna rumahan, usaha kecil menengah, dan toko-toko ritel. Strategi yang digunakan adalah dengan melakukan kombinasi antara teknologi analog yang memang menyasar pasar low end dengan kualitas sekelas pasar premium. "Kombinasi itu adalah CCTV analog dengan kualitas gambar HD," ujarnya seraya menambahkan C-Series diluncurkan bersama dengan empat jenis alat perekam digital atau DVR.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com