Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rel Jakarta-Surabaya Direvitalisasi, KAI Yakin Penumpang Pesawat Beralih ke KA

Kompas.com - 23/06/2016, 21:57 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) yakin revitalisasi jalur rel KA Jakarta-Surabaya akan mampu mempercepat waktu tempuh kedua kota tersebut menjadi 5,5 jam saja.

Bila itu terjadi, KAI memprediksi penumpang pesawat terbang akan beralih menggunakan KA Jakarta-Surabaya.

"Itu bisa-bisa orang yang naik pesawat akan turun naik kereta api," kata Edi sembari tertawa, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Ia menjelaskan, rencana revitalisasi jalur KA Jakarta-Surabaya akan membuat kecepatan KA melonjak menjadi 160 km per jam.

Namun, Edi mengatakan harus ada perbenahan yang cukup besar terutama terkait perlintasan KA yang ada sepanjang jalur Jakarta-Surabaya.

"Perlintasan dari Jakarta sampai Surabaya itu kurang lebihnya ada 1.000. Nah yang liar atau tidak resmi ada 500-an. Ini harus semua dihilangkan kalau mau keretanya melaju 160 km per jam," kata Edi.

Presiden Joko Widodo, kata Edi sudah memerintahkan KAI untuk membuat kajian revitalisasi jalur KA Jakarta-Surabaya.

KAI langsung menjalankan perintah Presiden dan hasillnya sudah diserahkan kepada Presiden dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, bahwa revitalisasi jalur KA Jakarta-Surabaya dapat dimulai awal tahun 2017 mendatang.

"Tergantung nanti persetujuan. Kita usahakan tahun depan mulai karena itu penting untuk mempercepat waktu tempuh Jakarta-Surabaya dari 8-9 jam menjadi 5 jam," kata Kalla.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menawarkan sejumlah proyek KA ke Jepang dan China. Salah satu proyek yang ditawarkan yakni revitalisasi jalur KA lintas trans Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com