Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Brexit", Indonesia Perlu Bikin Bilateral FTA dengan Inggris?

Kompas.com - 24/06/2016, 12:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Kompas TV Infografis: Apa itu Brexit?

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) secara tidak langsung akan berdampak terhadap perdagangan internasional Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, sebagaimana diketahui saat ini pemerintah tengah menyelesaikan proses negosiasi dengan UE soal UE-CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement).

"Kalau Inggris keluar, berarti dia enggak ikut nantinya pada saat selesai perjanjian kita dengan UE. Kita kalau mau bikin dengan dia (Inggris), ya harus bikin sendiri (di luar UE-CEPA)," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Sebetulnya, kata Darmin, potential loss lebih besar dirasakan oleh Inggris sendiri apabila keluar dari UE, ketimbang Indonesia. Mayoritas perdagangan Inggris bergantung pada negara-negara tetangganya di UE.

"Tetapi terkait CEPA tadi, kalau Inggris keluar, kemudian kita selesaikan UE-CEPA-nya, ya memang kita menjadi tidak mendapatkan perlakukan yang sama. Tapi kita bisa bikin (FTA) dengan dia (Inggris) juga," imbuh Darmin.

Ketika dikonfirmasi apakah pemerintah akan mempersiapkan perjanjian perdagangan bilateral dengan Inggris, Darmin memastikan masih menunggu hasil dari referendum.

"Nanti kita lihat saja. Ini kan belum selesai referendumnya," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Perjanjian Baru

Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Dzulfian Syafrian, pemerintah Indonesia sebaiknya membuat bilateral Free Trade Agreement (FTA) dengan Inggris, kalau Inggris benar-benar keluar dari UE.

"Saya usul kalau mau Brexit menguntungkan buat Indonesia, pemerintah kita yang harus proaktif pendekatan ke sana. Karena dengan keluar dari UE, Inggris akan mencari negara-negara yang ekonominya tumbuh kencang seperti Indonesia, China, India, dan lain-lain," kata Dzulfian kepada Kompas.com, Jumat.

Dzulfian lebih lanjut mengatakan, memang dalam jangka pendek Brexit akan memberikan guncangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Akan tetapi, dalam jangka panjang, Indonesia dapat memanfaatkan Brexit ini untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com