Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Dorong Industri Kendal Jadi Pusat Investasi Padat Karya

Kompas.com - 25/06/2016, 10:31 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, Kawasan industri Kendal (KIK) didorong menjadi pusat kawasan industri padat karya. Di dalam KIK akan dikembangkan kawasan khusus fashion yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

"Pengembangan fashion city di dalam KIK sangat bagus sebab saat ini banyak industri garmen dan tekstil yang sudah mulai bergerak ke daerah Jawa Tengah," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin di Kawasan industri Kendal (KIK) Jawa Tengah, Jumat (24/6/2016).

Menperin menambahkan, apabila ini terus dikembangkan, maka dapat terkorelasi dengan industri-industri pendukung lainnya.

"Dalam hal ini industri garmen dan tekstil akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar di Kendal," kata Menperin.

Menperin menuturkan, saat ini, KIK sudah memberikan kemudahan melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yaitu layanan Izin Investasi 3 Jam.

juga telah ditetapkan sebagai kawasan industri prioritas di pulau Jawa sesudah Gresik. Diharapkan, fasilitas ini dapat menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Menperin berharap, pihaknya dapat mengundang sejumlah industri untuk berinvestasi di Indonesia.

Saat ini, KIK juga sedang merampungkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kelancaran logistik dan distribusi di kawasan tersebut.

"Fasilitas dry port untuk mengangkut kontainer apabila dihubungkan dengan rel kereta atau jalan tol, maka akan lebih mudah dan ongkos logistik jadi murah," ujarnya.

Sementara itu, join venture antara PT Jababeka Tbk bekerjasama dengan PT Sembcorp Development Pte (Singapura) mengucurkan investasi mencapai hampir 8 Triliun dalam membangun Kendal Industrial Park Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com