Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 10 Cara Tepat Menggunakan Uang Elektronik Berikut Ini...

Kompas.com - 25/06/2016, 15:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena perkembangan teknologi yang semakin cepat, hampir semua aspek kehidupan manusia turut tersentuh oleh hasil kemajuan pikiran kita.

Tak terhindarkan produk bank seperti uang kartal yang kini mulai bertransformasi menjadi electronic money (e-money) alias uang elektronik.

Penerbitan e-money ini merupakan hasil dari keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mengurangi peredaran uang tunai di masyarakat sekaligus menekan biaya cetak uang yang relatif mahal.

Penggunaannya pun relatif berkembang pesat, bahkan berdasarkan data yang dimiliki oleh BI pada tahun 2013, volume transaksi uang elektronik di wilayah Indonesia sendiri sudah mencapai 137,9 juta transaksi melalui 36,2 juta kartu yang beredar.

Beberapa kelebihan dari penggunaan uang elektronik ini antara lain membolehkan Anda melakukan berbagai macam transaksi tanpa membawa terlalu banyak uang tunai.

Transaksi dilakukan lebih cepat karena sistemnya seperti menggunakan kartu debit yang tinggal mengurangi nilai pada kartu e-money.

Meski begitu, Anda tetap harus cerdas dalam menggunakan e-money ini. Belum pernah menggunakannya? Yuk simak siasat cerdas menggunakan uang elektronik ini.

1.    Perlakukan E-Money Layaknya Uang Tunai
Bentuknya e-money tentu lebih praktis dibandingkan dengan uang tunai sehingga Anda tidak membutuhkan terlalu banyak ruang untuk membawa uang dalam jumlah yang banyak.

Perlakukan uang yang ada di dalam e-money tersebut sebagai mana Anda memperlakukan uang tunai biasanya. Misalkan Anda baru saja menerima gaji, maka segeralah bagi gaji tersebut dalam beberapa pos pengeluaran dan tabungan.

2.    Jangan Terlalu Banyak Mengisi Uang dalam E-Money
Kepraktisannya memang menjadi hal yang memudahkan penggunanya dalam membawa dan menggunakan tapi hal ini juga membawa potensi risiko. Ketika Anda kehilangan e-money Anda sama dengan Anda kehilangan sejumlah uang yang terkandung di dalamnya.

3.    Jangan Berikan E-Money Pada Anak yang Belum Mengerti keuangan
Orang tua harus mengajar dan mendidik anak mengenai prinsip keuangan lebih dulu pada anak sebelum memberikan kepercayaan pada anak untuk menggunakan e-money.

Ketika anak sudah diberikan kepercayaan untuk menggunakannya pun jangan langsung mengisinya dengan nominal yang cukup besar. Berikan dalam nominal yang relatif sedikit dan berulang, misalnya seminggu satu kali.

4.    Sesuaikan Jenis E-Money dengan kebutuhan
Supaya tidak terlena dan justru menjadikan pengeluaran Anda lebih besar dibanding pendapatan Anda, pilihlah e-money yang memiliki fitur paling penting untuk Anda.

Beberapa macam e-money tersebut adalah e-money untuk pembayaran tiket transportasi publik, pembayaran tagihan, pembayaran tiket masuk tol dan parkir, hingga melakukan transaksi untuk beberapa merchant serta tempat hiburan.

5.    Jangan Terlalu Termakan Promosi E-Money
Jangan terlalu terlena dengan berbagai promosi yang digelontorkan guna melahirkan minat Anda dalam memiliki dan menggunakan e-money atau pengeluaran Anda justru akan menjadi lebih besar dari perkiraan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com