Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Saleh Dorong Industri Tekstil Penuhi Kebutuhan "Fashion"

Kompas.com - 26/06/2016, 10:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian mendorong pelaku industri tekstil melakukan pengembangan atau diversifikasi produk ke arah kebutuhan fashion. Langkah ini seiring dengan berkembangnya industri feshion dan kreasi desain oleh para desainer.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan hal itu saat mengunjungi PT Sinar Para Taruna dan Sipata Moda, (Sipatatex group), di Batujajar, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/6/2016).

"Diversifikasi itu menjadi langkah strategis mengingat saat ini perkembangan permintaan pasar terhadap bahan baku untuk kepentingan fashion yang relatif spesifik semakin tinggi dan sayangnya sebagian besar dipenuhi dari impor," ujar Menteri Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya.

Kemenperin mencatat perkembangan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) selama 2 tahun terakhir cenderung stagnan di pasar domestik maupun internasional sebagai akibat melambatnya perekonomian dunia.

Menperin mengungkapkan, untuk mendukung pertumbuhan di industri tekstil pemerintah memberikan berbagai kemudahan.

"Guna mendorong pertumbuhan ekonomi dengan melakukan deregulasi, memangkas berbagai peraturan, perizinan, dan birokrasi yang masih dirasa menghambat di berbagai kementerian dan lembaga," ungkap Menperin.

Kemudian, menyusun sistem pengupahan untuk menjamin kepastian bagi tenaga kerja dan pelaku usaha, penurunan harga gas, diskon dan penundaan pembayaran rekening listrik bagi industri, dan beberapa kebijakan lainnya.

"Pengembangan pusat logistik berikat juga didorong untuk memfasilitasi dan memudahkan pelaku industri," kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kemenperin Harjanto yang didampingi Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka, Muhdori.

Sementara itu, Direktur Utama Sinar Para Taruna Slamet Wijono menjelaskan, perusahaannya telah menembus pasar dunia dengan mengekspor ke 28 negara seperti ke Asia, Eropa dan Timur Tengah termasuk Dubai, selain memasok ke dalam negeri.

"Kapasitas produksi kami 30 juta yard per tahun dengan lebih dari 140 unit mesin. Nilai omzet mencapai Rp 250 miliar per tahun dan jumlah karyawan 1500 orang," ungkapnya sembari menyampaikan terima kasih atas program restrukturisasi mesin tekstil Kemenperin.

Kompas TV Yuk, Berbisnis "Fashion" di Hijup.com!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com