Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Kapal Pelni, Kemenhub Minta Sekoci Diturunkan hingga Tes Narkoba Nakhoda

Kompas.com - 27/06/2016, 06:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melanjutkan pemeriksaan kapal dalam rangka kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (26/6/2016) malam.

Kapal besar milik Pelni yakni KM Lembelu, yang sedang bersandar di dermaga Pelabuhan Semayang, jadi sasaran pemeriksaan Kemenhub.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub Sugiharjo bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut kemenhub Tonny Budiono, langsung masuk ke kapal tak lama setelah sampai di pelabuhaan tersebut.

"Coba sekoci di turunkan," perintah Sugiharjo kepada awak kapal di dek atas KM Lembelu. Para awak kapal langsung melaksanakan perintah itu.

Baru dua sekoci diturunkan, Kemenhub langsung meminta para awak tidak menurunkan 10 sekoci lainnya. Kemenhub menilai KM Lembelu tidak memiliki masalah pada sekoci.

Menurut Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono, keberadaan sekoci kadang kerap diabaikan oleh operator kapal. Padahal, bila terjadi kondisi darurat pada kapal, maka sekoci harus bisa digunakan untuk keselamatan penumpang.

Selain itu, Kemenhub juga mengecek sejumlah peralatan yang berkaitan dengan kondisi darurat yakni jaket pelampung. Berdasarkan pemeriksaan, jaket pelampung dinyatakan cukup.

Terakhir, Kemenhub juga meminta nahkoda KM Lembelu tes urine. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah para nahkoda memakai narkoba atau tidak.

"Jadi tadi tes narkoba dan ternyata tidak pakai narkoba. Ini sesuai perintah Menteri Perhubungan karena terkait dengan keselamatan jadi para nahkoda harus bebas narkoba," ujar Toni. Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro yang juga hadir mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa semua armadanya dalam rangka kesiapan mudik Lebaran 2016.

Terkait KM Lembelu, ia mengatakan bahwa kapal tersebut akan berlayat ke Pare-Pare dengan mengangkut 2.962 penumpang. Kapasitas KM Lembelu setelah didispensasi mencapai 3.326 penumpang.

Kompas TV Pelni "Gak" Naikkan Harga Kapal Laut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com