Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Perilaku Orang Indonesia Berinternet Biar Bisnis “Oke Punya”!

Kompas.com - 30/06/2016, 11:07 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com –
Catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyebutkan bahwa perdagangan elektronik justru melesat saat roda ekonomi berputar pelan selama lima tahun terakhir. Perilaku berinternet orang Indonesia menjadi pemicunya.

Sebelumnya, riset Google bersama TNS Australia pada 2015 mendapati 50 persen pemilik smartphone di Indonesia menjadikan peranti itu sebagai peralatan telekomunikasi utama, termasuk untuk mengakses internet.

Dari penelitian itu, didapatkan bahwa kebiasaan orang Indonesia dalam menggunakan smartphone antara lain beraktivitas di media sosial,chatting, "googling", dan belanja aplikasi berbayar.

Hasil riset dan catatan tersebut makin menguatkan keyakinan bagi para pebisnis menggarap bisnis e-commerce yang mengandalkan jejaring internet. Terlebih lagi, ekonomi digital memang sedang di atas angin dan diramal bakal menjadi tulang punggung baru perekonomian pada masa depan.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kemkominfo Mariam Fatima Barata, peluang itu sudah semestinya diambil. Potensi tersebut memperhitungkan pula jumlah pengguna internet di Indonesia yang diklaim masuk 10 besar dunia.

Thinkstock Ilustrasi bisnis digital.

Wujud peluang itu, sebut Mariam, salah satunya adalah pengembangan aplikasi untuk perangkat mobile. “Pengembangan aplikasi mobile buatan Indonesia mesti didorong agar lebih banyak lagi,” tegas dia seperti dikutip edisi khusus Kontan terbitan April 2016.

Kelak, lanjut Mariam, semua bisnis ditengarai akan memanfaatkan internet alias berjalan secara online. Bila sudah seperti itu, pelakunya akan lebih banyak dibandingkan sekarang.

“Saat itu datang, kita (masyarakat) harus siap. Memang, masalah bisa saja timbul mengingat ini adalah model bisnis baru. Namun, masyarakat harus terbuka dan menerima bahwa praktik bisnis tidak bisa konvensional terus menerus,” ungkap Mariam.

Peluang pebisnis

Bagi pebisnis, paparan tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan yang butuh solusi efektif. Peluang terbesar antara lain datang dari banyaknya pengguna smartphone sebagai peranti komunikasi utama, yang karenanya butuh semakin banyak aplikasi.

Tantangannya, penting bagi para calon penyedia aplikasi untuk menghasilkan layanan yang laris dan disukai pasar. Mereka harus jeli memantau kebutuhan target penggunanya untuk dijadikan ide sebagai jawaban.

Itu pun belum selesai. Data dan ide, tidak cukup sebagai fondasi bisnis digital. Kesiapan sumber daya manusia dan alat kerja juga harus dipastikan.

Ingat, bisnis pada dunia yang serba digital juga membutuhkan infrastruktur berteknologi sepadan. Di antaranya yang penting bagi operasional karyawan adalah smartphone dan koneksi internet.

Kebutuhan soal operasional itu tak dimungkiri kerap berbenturan dengan kebijakan ketat anggaran, terutama saat bisnis baru dimulai. Di sini kejelian juga diperlukan.

Thinkstock Ilustrasi peluang bisnis digital.

Saat ini, sudah banyak penyedia layanan internet yang menyediakan paket data terjangkau bisa dipilih. Namun, jangan sampai karena harga murah, kinerja karyawan malah terganggu akibat koneksi yang disediakan tidak stabil.

Pemilik usaha harus pintar memilah penyedia layanan yang memenuhi standar kelayakan untuk bisnis digital. Salah satu operator yang sudah menyediakan paket data internet termasuk bundling dengan smartphone adalah Indosat Ooredoo Business.

Perusahaan tersebut melalui unit bisnis B2B menyediakan paket komunikasi bisnis Pro Freedom Combo untuk penyediaan unlimited layanan komunikasi telepon, SMS, internet dan roaming. Ada pula paket Pro Freedom Bundling dengan tambahan manfaat berbagai pilihan smartphone yang memungkinkan pebisnis menghemat anggaran dengan program cicilan.

Siap menerima perubahan dan menikmati kue peluang bisnis era internet?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com