Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemudik yang Menggunakan Sepeda Motor Naik 50 Persen

Kompas.com - 04/07/2016, 11:16 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan mudik setiap tahunnya sudah menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Merayakan hari lebaran bersama sanak saudara di kampung halaman menjadi nilai tersendiri bagi kaum urban Ibukota Jakarta.

Tak pelak jelang momen lebaran tiba, banyak masyarakat yang pulang ke kampung halaman dengan berbagai saranan transportasi seperti kereta api, pesawat terbang, kapal laut, bus antar kota, mobil pribadi hingga kendaraan motor roda dua.

Kendaraan roda menjadi perhatian pemerintah saat ini karena dari data Kementerian Perhubungan, pada tahun ini pemudik kendaraan roda dua di prediksi akan naik.

"Pemudik menggunakan transportasi pribadi dengan kendaraan roda dua itu kami prediksi naik kira kira 50 persen dibanding 2015 yang sebesar 3,3 juta, hal itu karena kesejahteraan yang lebih merata dan orang lebih mudah beli motor," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat melepas Tim Pulang Pergi Kompas Gramedia Grup di Jakarta.

Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan bersama dengan lembaga pemerintah lain berlomba-lomba mengadakan program mudik gratis bagi pengendara motor.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan pada saat menuju kampung halaman bagi pemudik roda dua.

Kementerian Perhubungan sendiri pada saat ini menganggarkan dana sebesar Rp 20 miliar untuk kegiatan mudik gratis bagi pengguna sepeda motor pada masa Lebaran 2016.

Jonan mengatakan, kuota yang disediakan bejumlah 30.000. Namun hingga saat ini baru termanfaatkan sebanyak 90 persen.

"Program itu untuk membantu saudara-saudara kita yang naik motor itu ingin membawa motor pulang tapi tidak ingin dikendarai. Itu disediakan fasilitas pakai truck atau kereta api," ujar Jonan.

"Betul mengurangi kecelakaan, tapi enggak bisa banyak. Kuotanya hampir 30.000, tapi juga enggak terpakai semua, paling banyak 90 persen," tambah Jonan.

Sementara itu, dari data Kementerian Perhubungan pada masa Lebaran 2016, Kemenhub menyediakan 553 bus yang mengangkut 24.000 penumpang.

Adapun jumlah truk yang disediakan sebanyak 240 unit, yang akan mengangkut 12.000 sepeda motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com