Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UU Pengampunan Pajak Redam Dampak Negatif "Brexit"

Kompas.com - 12/07/2016, 13:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi perekonomian dunia saat ini masih belum stabil dan dilanda ketidakpastian. Yang teranyar, ketidakpastian dalam perekonomian muncul setelah referendum di Inggris pada akhir Juni 2016 lalu memutuskan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, bank sentral saat ini mengamati kondisi perekonomian yang terjadi di dunia memberikan dampak kepada negara-negara berkembang.

Contoh paling nyata menurut dia adalah Brexit yang menimbulkan guncangan. Menurut Agus, ketika referendum di Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, itu dampak kepada banyak negara terjadi guncangan.

"Kami melihat itu menjadi satu kondisi flight to quality, banyak sekali investor-investor yang beralih ke negara-negara tertentu untuk mencari pengamanan, yaitu ke AS atau Jepang," ungkap Agus di kantornya di Jakarta, Senin (11/7/2016).

Agus menyatakan, Indonesia pun sempat terdampak flight to quality ketika referendum Inggris diumumkan. Akan tetapi, pada saat yang berdekatan, Undang-undang Pengampunan Pajak diumumkan dan disahkan.

Menurut Agus, disahkannya UU pengampunan pajak memberi dampak positif bagi Indonesia dan bank sentral menyambut baik pengesahan UU tersebut. Pasalnya, dana asing langsung membanjiri Indonesia setelah UU tersebut gol.

"Saya melihat satu hal yang baik bahwa UU pengampunan pajak bisa disahkan. Bahkan sampai tanggal 24 Juni 2016 itu kita lihat dana masuk ke Indonesia, dana asing mencapai ekuivalen Rp 97 triliun, padahal tahun lalu di periode yang sama hanya Rp 57 triliun," tutur Agus.

Dengan demikian, pengesahan UU pengampunan pajak dinilai mampu meredam efek negatif Brexit. Bagaimana tidak, UU tersebut berpengaruh pada aliran modal yang masuk hingga penguatan nilai tukar rupiah.

"Kalau sekarang ada yang ingin menggugat UU itu ke Mahkamah Konstitusi, saya melihat di Indonesia beberapa saat terakhir ini setiap ada UU baru disahkan ada yang kemudian di bawa ke MK saya menganggap itu proses yang biasa," jelas Agus.

Kompas TV "Tax Amnesty" Sangat Dahsyat?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com