Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Terapkan Sistem "Check In" dan "Boarding Pass"

Kompas.com - 12/07/2016, 18:30 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang, Selasa (12/7/2016) ini, mulai melakukan implementasi penerapan sistem Check- In dan Boarding Pass di Stasiun Poncol dan di Stasiun Tawang, Semarang.

"Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu, juga mempermudah para calon penumpang karena akan mengurangi risiko lolos boarding akibat salah tanggal atau tiket tidak valid,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Gatut Sutiyatmoko dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, selasa (12/7/2016) siang.

Menurut Gatut, dengan sistem baru ini, penumpang yang telah membeli tiket di channel eksternal dapat melakukan check in pada mesin check in mandiri di stasiun mulai 12 jam hingga menjelang keberangkatan KA.

Check in dilakukan dengan cara mengetikkan kode booking yang tercantum pada bukti transaksi pembelian tiket di mesin check in mandiri.

Mesin ini akan mengeluarkan boarding pass yang mencantumkan nama dan ID penumpang, kode booking, dan nama KA beserta tujuan dan jadwal keberangkatan.

Boarding pass inilah yang kemudian harus dibawa penumpang saat pemeriksaan identitas di boarding gate stasiun.

"Sangat mudah dan cepat, mirip dengan proses cetak tiket mandiri di stasiun,” kata Gatut.

Gatut menambahkan,sistem ini telah sukses diuji coba dan diterapkan di seluruh stasiun yang berada di wilayah PT KAI Daop 1, 2, 3, 5, 6, dan 7.

Secara bertahap dalam waktu yang singkat PT KAI Daop 4 Semarang akan memberlakukan sistem ini pada seluruh stasiun keberangkatan yang ada di wilayah Daop 4 Semarang.

Pemberlakuan sistem check in dan boarding ini diharapkan dapat menghilangkan pencaloan dan peredaran tiket palsu yang beberapa waktu lalu pernah terjadi di beberapa daerah.

Dengan penerapan sistem check-in, boarding pass tidak akan bisa didapatkan penumpang tanpa ada kode boking transaksi pembelian tiket. Sehingga dipastikan tidak akan ada lagi penggunaan tiket palsu.

"Selain antisipasi terhadap tiket palsu dan pencaloan, cara ini pun dapat memperpendek antrean. Sehingga di stasiun keberangkatan ini akan semakin meningkatkan ketertiban dan keamanan penumpang," imbuhnya.

Kompas TV Belasan Ribu Pemudik Tiba di Stasiun Senen

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com