Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2016, Surplus Neraca Perdagangan Turun 880 Juta Dollar AS

Kompas.com - 15/07/2016, 13:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ada perbaikan tiga tahun terakhir, neraca perdagangan RI kembali tertekan di akhir semester I-2016.

Surplus neraca perdagangan semester-I 2016 tercatat 3,59 miliar dollar AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan surplus neraca perdagangan 2015 yang sebesar 4,47 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, ekspor Januari-Juni 2016 sebesar 69,51 miliar dollar AS. Sedangkan impor periode sama sebesar 65,92 miliar dollar AS. Dengan demikian neraca perdagangan semester-I 2016 mengalami surplus 3,59 miliar dollar AS.

Surplus neraca perdagangan kembali melorot setelah terjadi perbaikan dalam tiga tahun terakhir.

Catatan BPS, neraca perdagangan semester-I 2013 mengalami defisit 3,34 miliar dollar AS. Defisit neraca perdagangan membaik tahun berikutnya, di mana defisit menjadi 1,1 miliar dollar AS.

Kinerja perdagangan di tahun pertama pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla membukukan prestasi gemilang dengan surplus hingga 4,47 miliar dollar AS. Sayangnya, kinerja perdagangan kembali lesu dengan surplus semester-I 2016 yang hanya 3,59 miliar dollar AS.

"Secara kumulatif (Januari-Juni) perdagangan non-migas surplus 5,70 miliar dollar AS, sedangkan perdagangan migas defisit 2,11 miliar dollar AS," kata Suryamin dalam paparan, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Suryamin menuturkan, defisit perdagangan migas disebabkan perdagangan minyak mentah dan hasil minyak. Perdagangan minyak mentah semester-I 2016 mencetak defisit sebesar 508 juta dollar AS.

Sementara itu, perdagangan hasil minyak semester-I 2016 mencetak defisit sebesar 4,19 miliar dollar AS. Surplus perdagangan gas periode sama, yang sebesar 2,58 miliar dollar AS tidak mampu menutup defisit perdagangan minyak mentah dan hasil minyak.

BPS mencatat, dari 13 negara mitra dagang utama, perdagangan dengan Tiongkok mencetak defisit terbesar mencapai 8,87 miliar dollar AS.

Namun, perdagagan dengan Amerika Serikat dan India bisa sedikit mengompensasi defisit perdagangan dengan Tiongkok.

Perdagangan Indonesia dengan AS pada semester-I 2016 mencetak surplus sebesar 4,54 miliar dollar AS. Sementara itu, perdagangan dengan India mencetak surplus sebesar 3,09 miliar dollar AS.

"Di luar 13 negara tujuan utama, ada banyak negara yang potensial, seperti dengan Filipina dan Swiss. Pada semester-I 2016, perdagangan dengan Filipina surplus 1,9 miliar dollar AS, dan dengan Swiss surplusnya 1,28 miliar dollar AS," ujar Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com