Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Daging Sapi dan Gandum Bikin Rupiah Tertekan Dollar Australia

Kompas.com - 15/07/2016, 19:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar eceran rupiah Minggu-II Juli menguat dibandingkan Minggu-V Juni terhadap dollar AS (USD), Euro (EUR) dan Yen Jepang (YEN) masing-masing 1,12 persen, 0,56 persen, dan 0,27 persen.

Nilai tukar eceran rupiah pada periode sama hanya terdepresiasi terhadap dollar Australia (AUD), sebesar 0,52 persen.

Pada Minggu-II Juli, nilai tukar eceran rupiah terhadap AUD di level 9.785,95. Sedangkan pada Minggu-V Juni di level 9.734,89.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, depresiasi nilai tukar eceran rupiah terhadap AUD disebabkan salah satunya yakni impor yang besar pada Juni dari Australia seperti daging sapi dan gandum-ganduman.

"Ini karena kebutuhan hari raya, banyak impor daging sapi dan gandum," kata Suryamin, dalam paparan di Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Catatan BPS, pada Juni, impor daging hewan dari Australia mencapai setara 51,63 juta dollar AS. Nilai impor daging hewan tersebut naik 69,16 persen dibandingkan Mei 2016 yang sebesar 30,52 juta dollar AS.

BPS juga mencatat kenaikan impor gandum-ganduman sebesar 23,53 persen, yakni dari 66,98 juta dollar AS pada Mei 2016 menjadi 82,75 juta dollar AS pada Juni 2016.

Apresiasi

 

Di sisi lain, apresiasi terjadi terhadap USD, EUR, dan YEN. Pada Minggu-II Juli, nilai tukar eceran rupiah terhadap USD di level 13.031,95. Sedangkan pada Minggu-V Juni di level 13.179,33.

Pada Minggu-II Juli, nilai tukar eceran rupiah terhadap EUR di level 14.550,68. Sedangkan pada Minggu-V Juni di level 14.632,08.

"Semoga adanya Brexit kemarin bisa mendorong penguatan rupiah terhadap Euro lagi," imbuh Suryamin.

Sementara itu, pada Minggu-II Juli, nilai tukar eceran rupiah terhadap YEN di level 127,75. Sedangkan pada Minggu-V Juni di level 128,10.

Kompas TV Dampak Brexit Reda, Kurs Rupiah Kembali Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com