Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Modal, Bank MNC akan Terbitkan Saham Baru 5,3 Miliar Saham

Kompas.com - 15/07/2016, 19:41 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) akan kembali melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V untuk memperkuat modal guna ekspansi bisnis.

Presiden Direktur BABP, Benny Purnomo mengatakan, salah satu alternatif pendanaan dalam rangka meningkatkan modal perseroan adalah dengan pengeluaran saham dari portepel dengan mekanisme penambahan modal.

"Mempertimbangkan hal tersebut MNC Bank kembali akan mengeluarkan saham dalam portopel dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk yang ke lima kalinya setelah perusahaan go public," ujar Benny di Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Jumlah saham yang dikeluarkan oleh perseroan dalam rangkaian PUT V ini adalah sebanyak 5,3 miliar saham, dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Sehingga perseroan akan memperoleh penambahan modal sebesar Rp 531 miliar.

Selain rights issue, perseroan juga akan menerbitkan Waran Seri III senilai Rp 531,1 miliar.

"Sehingga, kami akan mendapatkan dana Rp 1 triliun lebih. Jadi, nantinya modal inti kami menjadi sekitar Rp 2,6 triliun hingga Rp2,7 triliun," terangnya.

Setelah dikurangi biaya-biaya terkait, penambahan modal tersebut akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung target peningkatan aset produktif antara lain melalui pemberian kredit, penempatan dana serta pembelian surat berharga dengan tetap memperhatikan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

"Dana yang dihasilkan untuk menambah dan memperkuat modal. Selain itu juga untuk peningkatan infrastruktur online banking korporasi," pungkas Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com