Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konektivitas Bandara Kecil Bisa Kurangi Kepadatan Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 17/07/2016, 12:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com - Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten berdasarkan data The Airports Council International (ACI), pernah menduduki urutan ke-10 bandara tersibuk di dunia pada tahun 2013. Pada saat itu jumlah penumpang dalam setahun mencapai lebih dari 60,1 juta orang.

Kendati dua tahun kemudian posisinya sudah di luar radar "10 besar", namun tetap saja Bandara Soekarno-Hatta tergolong padat. Sebagai bukti, perluasan terminal 3 dilakukan untuk menambah kapasitas bandara seiring dengan terus tumbuhnya permintaan akan jasa penerbangan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, di samping terus meningkatnya permintaan, padatnya Bandara Soekarno-Hatta juga disebabkan belum efektifnya konektivitas antar-bandara kecil.

"Cengkareng ini terbebani transit yang kurang efisien. Rute-rute domestik masih banyak bergantung Cengkareng, banyak sekali yang harus lewat Soekarno-Hatta," kata Budi kepada wartawan ketika meninjau Bandara Sultan Thaha, Jambi, Sabtu (16/7/2016).

Sebagai konsekuensinya, AP II sebagai pengelola, perlu melakukan perluasan bandara untuk meningkatkan daya tampung dan pergerakan pesawat. Sayangnya, Budi mengaku, untuk menambah pergerakan pesawat dari 72 hingga menjadi 86 per jam itu, biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Investasi di terminal 3 menelan lebih dari Rp 6 triliun.

Di sisi lain, Budi menambahkan, Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara internasional seharusnya memiliki porsi mancanegara yang lebih besar dari saat ini. Diharapkan, ke depan porsi penerbangan domestik dan mancanegara bisa di level 60:40.

Atas dasar itulah, Budi berencana untuk mendorong konektivitas antar-bandara kecil, yang tentu saja sudah memiliki pasar potensial untuk dimasuki oleh maskapai. Salah satunya adalah Bandara Sultan Thaha yang menurut Budi cukup potensial untuk dibuka rute baru.

"Kalau bisa ada pembukaan rute baru langsung dari Jambi 10 kota, itu bisa mengurangi 30 penerbangan ke Jakarta. Bandara yang masih ada ruang itu antara lain Solo, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, dan Medan. Bisa dibuat rute dari Jambi ke tujuan-tujuan itu," kata Budi.

Sementara itu, ucap dia, Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan Bandara Achmad Yani Semarang sudah tergolong padat seperti Bandara Soekarno-Hatta. Dengan begitu tidak diusulkan pembukaan rute langsung dari Jambi ke Yogyakarta dan Semarang.

Guna menekan ketergantungan terhadap Bandara Soekarno-Hatta, Budi juga menargetkan untuk melayani umrah dari Bandara Kualanamu Medan.

"Nanti kalau sudah ada penerbangan Jambi-Medan, orang-orang Jambi yang mau pergi umrah tidak perlu harus ke Cengkareng terlebih dahulu," kata dia.

Ditemui di rumah dinasnya, Gubernur Provinsi Jambi Zumi Zola juga berharap, semakin banyak penerbangan langsung dari dan ke Bandara Sultan Thaha, Jambi.

Informasi saja, terminal baru bandara tersebut akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Kamis (21/7/2016) pekan depan.

"Domestik yang banyak itu ke Padang, Sumatera Selatan, Riau dan Makassar. Banyak juga orang-orang Jawa di sini (Jambi)," ucap Zumi.

Selain tujuan domestik, Zumi juga berharap dibuka rute penerbangan dari Bandara Sultan Thaha ke Malaysia dan Singapura. Pasalnya, kata dia, banyak masyarakat Jambi yang berobat ke Malaysia.

Sementara untuk tujuan Singapura, banyak juga para pelajar Jambi yang bersekolah di Singapura.

"Saya sebagai Gubernur mendukung, karena potensi (pasarnya) ada. Jambi ini paling padat diantara kabupaten lain. Setiap tahun mereka ke Singapura dan Malaysia. Selama ini harus ke Cengkareng dulu," kata Zumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com