Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tiba-tiba Beberapa Perusahaan AS Ini Naikkan Gaji Karyawan?

Kompas.com - 18/07/2016, 11:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Beberapa perusahaan besar Amerika Serikat tiba-tiba memutuskan untuk menaikkan gaji bagi karyawannya di seluruh wilayah Negeri Paman Sam tersebut. Perusahaan itu di antaranya adalah Starbucks, Walmart, McDonald's, JPMorgan, Target, dan TJ Maxx.

Tidak hanya menaikkan gaji, beberapa di antara perusahaan-perusahaan raksasa tersebut juga memperbaiki manfaat yang diterima karyawan serta proses penjadwalan kerja. Perusahaan itu juga berinvestasi lebih banyak pada pelatihan bagi karyawan.

Starbucks, misalnya, mengumumkan akan memberikan kenaikan gaji setidaknya 5 persen bagi seluruh karyawannya di AS yang berjumlah 150.000 efektif pada 3 Oktober 2016. Jaringan gerai kopi internasional itu juga menaikkan penghargaan saham tahunan bagi karyawan yang bekerja setidaknya 2 tahun.

JPMorgan pun menyatakan akan menaikkan gaji bagi para karyawan level terendahnya yang mencapai 18.000 orang, termasuk di antaranya petugas teller dan customer service. Salah satu bank terbesar di AS itu pun akan berinvestasi lebih besar di bidang pelatihan.

Lalu, apa yang jadi alasan perusahaan-perusahaan itu menaikkan gaji karyawannya?

Banyak analis menyatakan perusahaan tersebut menaikkan gaji hanya untuk mengantisipasi kenaikan upah minimum di berbagai kota dan negara bagian di seluruh AS.

Beberapa lainnya menyatakan keputusan itu hanya merupakan hasil ketatnya pasar tenaga kerja, sehingga semakin susah merekrut dan mempertahankan SDM berbakat di berbagai lapangan kerja tingkat bawah. Namun demikian, alasan yang diberikan perusahaan itu adalah tak lain merupakan apresiasi perusahaan kepada karyawannya.

Menurut CEO Walmart Doug McMillon, kenaikan gaji dan investasi pada pelatihan yang seluruhnya memakan biaya 2,7 miliar dollar AS adalah wujud komitmen perusahaan pada karyawan.

"Kalau melihat ke belakang, jelas bagi saya bahwa salah satu prioritas tertinggi kami adalah kami harus berinvestasi lebih banyak pada karyawan kami tahun ini," ujar McMillon.

Sementara itu, CEO Starbucks Howard Schultz menyatakan dalam suratnya kepada karyawan bahwa kenaikan gaji bertujuan untuk memperdalam kepercayaan antara Starbucks dengan karyawannya.

"Dunia di sekitar kita semakin rapuh. Akan tetapi, tidak demikian komitmen kami pada Anda sekalian. Kita berada di sini bersama-sama dan menghargai kebutuhan Anda adalah hal yang esensial bagi kesuksesan Starbucks," tulis Schultz.

Meski banyak karyawan yang mendukung keputusan itu, namun aktivis pekerja menyatakan kenaikan gaji itu tidak terlalu signifikan.

Mantan CEO McDonald's AS Ed Rensi mengungkapkan, kenaikan gaji minimum 15 dollar AS bisa menjadi bencana khususnya bagi industri restoran karena gaji karyawan mencakup 35 persen dari biaya operasional.

"Mereka akan menaikkan harga untuk menutupi biaya gaji karyawan, kemudian mereka akan kehilangan pelanggan. Lalu, apa yang terjadi ketika mereka kehilangan pelanggan? Mereka akan memecat karyawan karena mereka tidak membutuhkannya lagi," jelas Rensi.

Kompas TV Gaji Rp 4,5 Juta Per Bulan Tak Lagi Kena Pajak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com