Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Ingin Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan di Natuna pada 17 Agustus

Kompas.com - 18/07/2016, 16:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti berencana melakukan penenggelaman kapal di perairan Natuna, pada perayaan HUT RI 17 Agustus 2016.

"Kita rencanakan penenggelaman di pulau-pulau terpencil pada 17 Agustus. Rencananya di Natuna," kata Susi saat konferensi pers, di Jakarta, Senin (18/7/2016).

Sebelumnya ia menyampaikan, setidaknya ada 30 stok kapal pencuri ikan atau illegal fishing yang siap ditenggelamkan.

(baca: Setelah Lebaran, Menteri Susi Siap Tenggelamkan Lagi 30 Kapal "Illegal Fishing")

Susi mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga akan membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI) lengkap dengan cold storage dan listrik, yang anggarannya mencapai Rp 60 miliar di Natuna.

Sementara itu, pembangunan rumah nelayan andon atau nelayan yang menangkap ikan bukan di tempat asalnya, akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Namun Susi mengaku tidak tahu berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah andon nelayan.

"Jumat besok (22/7/2016), persiapan rumah untuk nelayan-nelayan andon dari Pantura yang akan nangkap di sana (Natuna)," kata Susi.

Susi menambahkan, juga akan dimatangkan persiapan peletakan batu pertama untuk sejumlah proyek yakni detensi untuk tahanan, persiapan rumah andong untuk nelayan, fasilitas cold chain, Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) TNI AL, serta sentra perikanan terpadu di Natuna.

Sebagai informasi, sejak dibentuk pada September 2015, Satgas Pemberantasan IUU Fishing telah menenggelamkan 176 kapal pencuri ikan.

Kompas TV Menteri Susi: Nama Saya Identik dengan Penenggelaman Kapal- Satu Meja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com