Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kudeta Tak Pengaruhi Turkish Airlines

Kompas.com - 19/07/2016, 14:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Maskapai penerbangan nasional Turki, Turkish Airlines, mengaku tidak terdampak secara serius dengan adanya upaya kudeta yang pecah di negara tersebut akhir pekan lalu. Hal ini terbukti dari tidak adanya pembatalan penerbangan. “Kami tidak membatalkan penerbangan. Memang ada penundaan selama 10 jam, tapi kemudian kondisi kembali normal,” kata General Manager Turkish Airlines Indonesia Mehmet M Gurulkan kepada Kompas.com di kantornya di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Gurulkan menjelaskan, upaya kudeta tersebut merupakan sebuah upaya kudeta skala kecil di Turki, meski tetap menjadi tragedi karena menelan korban. Selain itu, menurutnya, perlu diperhatikan bahwa upaya kudeta tersebut hanya pecah di dua kota, yakni Ankara dan Istanbul.

Ia pun menyatakan bahwa memang ada sedikit kerusakan yang dialami fasilitas publik termasuk bandara yang disebabkan upaya kudeta tersebut. Akan tetapi, kerusakan materil tersebut menurut Gurulkan masih bisa diperbaiki dan bukan masalah besar. “Kerusakan ada dan sudah diperbaiki. Akan tetapi, ini bukan masalah. Yang terpenting bagi kami adalah masyarakat dan negara kami,” ujar Gurulkan.

Menurut dia, upaya kudeta tersebut pada dasarnya hanya merupakan pertikaian antara kedua kelompok dan murni merupakan persoalan politik. Sehingga, kalaupun ada penundaan penerbangan, hal ini merupakan faktor eksternal yang sama sekali bukan disebabkan gangguan di dalam maskapai.

Seperti diwartakan sebelumnya, pada Jumat (15/7/2016) malam lalu sekelompok elemen militer Turki mengumumkan telah menguasai negeri itu. Kejadian itu langsung memicu bentrokan berdarah di Istanbul dan Ankara.

Fotografer AFP melaporkan telah menyaksikan tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus di Istanbul. Sementara itu, kantor berita Anadolu mengabarkan, gedung parlemen Turki di Ankara diserang dengan menggunakan bom. Namun, upaya kudeta yang berusaha menjatuhkan Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut akhirnya digagalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com