Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Sudah Saatnya Duit WNI di Singapura Balik ke Indonesia

Kompas.com - 21/07/2016, 13:41 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha yang tergabung di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sudah membicarakan kebijakan pengampunan pajak atau amnesti pajak di Indonesia dengan asosiasi pengusaha Singapura.

Dalam pembicaraan itu, asosiasi pengusaha Singapura berusaha merayu para pengusaha Indonesia untuk tetap menyimpan hartanya di negeri tersebut.

"Saya bilang 'ini insentif kita ingin membangun negara kita karena kan negara kamu (Singapura) sudah menikmati dana kita. Sekarang saatnya duit ini balik ke Indonesia untuk membangun negara kami'," ujar Ketua Kadin Indonesia Rosan P Roeslani di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Rosan memahami upaya para pengusaha Singapura agar para pengusaha Indonesia tetap menyimpan dana di negeri jiran tersebut.

Ia menilai upaya tersebut sebagai hal yang wajar, mengingat dana-dana tersebut memberikan sumbangsih pada pertumbuhan perekonomian Singapura.

Namun, Rosan menegaskan bahwa dana-dana para pengusaha Indonesianya yang berada di di Singapura sudah harus kembali ke Indonesia untuk berkontribusi terhadap pembangunan. "Dan mereka namanya juga usaha ya biarin aja lah," kata Rosan.

Sebelumya diberitakan, ada dugaan bahwa Singapura berusaha menjegal jalannya program pengampunan pajak. Langkah yang diambil Singapura adalah membayar 4 persen uang tebusan repatriasi aset milik warga Indonesia yang disimpan di negara itu.

Tujuannya tak lain agar dana milik warga Indonesia tidak pulang ke Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com