Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Berlebih, Harga Minyak Dunia Turun

Kompas.com - 22/07/2016, 08:00 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia turun pada Kamis (21/7/2016) sore waktu setempat, atau Jumat (22/7/2016) pagi WIB akibat laporan yang menyatakan adanya kenaikan pasokan minyak di Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, pasar relatif tenang, karena para investor menunjukkan kehati-hatian akibat berlanjutnya kelebihan pasokan global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun satu dolar AS atau 2,19 persen, menjadi berakhir di 44,75 dollar AS di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September, turun 97 sen atau 2,06 persen, menjadi menetap di 46,20 dollar AS per barel di Intercontinental Exchange.

Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan pasar masih di bawah tekanan.

"Kemarin kami melihat dalam laporan EIA penumpukan persediaan bensin dan hampir tidak berubah di sulingan (destilat)," katanya, mengacu pada laporan stok mingguan dari Badan Informasi Energi AS (EIA).

"Rasanya margin para penyuling datang di bawah tekanan sehingga kita sekarang mulai mendengar tentang kilang-kilang yang mengurangi operasinya, yang akan mengurangi permintaan minyak mentah, dan lebih lanjut menekan pasar," tambahnya.

Harga minyak mentah telah berfluktuasi antara 44 dollar AS hingga 52 dollar AS per barel pada bulan lalu, setelah jatuh di bawah 30 dollar AS pada Februari akibat membanjirnya pasokan dunia dan melemahnya permintaan.

Persediaan bensin AS membukukan kenaikan mengejutkan sebanyak 911.000 barel pada pekan lalu, menandai tingkat tertinggi sejak April, menurut laporan mingguan EIA yang dirilis Rabu (20/7/2016). Stok bensin AS naik untuk keempat kalinya dalam lima minggu terakhir menjadi 241 juta barel pekan lalu.

Sementara itu, konsumsi bahan bakar minyak AS rata-rata mencapai 9,73 juta barel per hari dalam empat minggu yang berakhir 15 Juli, turun 0,1 persen dari 8 Juli.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Terus Merosot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com