Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamor Emas Berpeluang Naik Lagi

Kompas.com - 25/07/2016, 05:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Koreksi yang melanda harga emas global pada pekan lalu diperkirakan bakal berakhir. Awal pekan ini, pamor si kuning berpeluang pulih, karena pelaku pasar akan cenderung bersikap wait and see.

Mengutip Bloomberg, Jumat (22/7/2016), harga emas kontrak pengiriman Agustus 2016 di Commodity Exchange turun 0,57 persen ke level 1.323,40 dollar AS per troy ounce dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga logam mulia ini juga sudah tergerus 0,30 persen.

Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka mengatakan, penurunan harga emas merupakan hal yang wajar mengingat hari sebelumnya kenaikan harga emas terbilang signifikan.

Pelaku pasar dinilai melakukan aksi ambil untung alias profit taking. Ditambah lagi pasar saham global yang melonjak di akhir pekan. Risk appetite meningkat, efeknya aset safe haven sesaat terpinggirkan.

“Setelah European Central Bank (ECB) membuka peluang pelonggaran stimulus lanjutan, pasar akan menyoroti kebijakan yang akan diambil bank sentral AS (The Fed),” papar Nanang.

Dijadwalkan, The Fed menggelar rapat FOMC pada 26-27 Juli 2016.

Pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen akan disoroti. “Kemungkinan besar, The Fed rate belum akan naik pada Juli ini, tapi pasar mau lihat apa peluang kenaikan di Desember 2016 masih terbuka,” imbuh Nanang. Nantinya, ketidakpastian ini akan terasa di awal pekan, yang mendorong dollar AS terkoreksi.

"Pasar yang wait and see akan menaikkan pamor emas sebagai safe haven lagi," prediksinya.

Namun, sekalipun naik, lanjut Nanang, rentangnya tidak akan terlampau lebar. Sebab, kepemilikan aset emas di Exchange Traded Funds per Kamis (21/7) tercatat masih turun 1,05 ton menjadi 2.004,4 ton. (Namira Daufina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com