Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Jumat, IHSG Diperkirakan Berkonsolidasi Melemah hingga Level 5.100

Kompas.com - 26/07/2016, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir pekan mendatang, PT Investa Saran Mandiri melalui analisis teknikalnya mengestimasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang berkonsolidasi melemah.

"Support di level 5.150 sampai 5.080 dan resistance 5.268 sampai 5.300," tulis Investa ke Kompas.com.

Menurut Investa, IHSG sepekan lalu menguat 87 poin, sehingga membentuk candle dengan body naik panjang dan shadow di atas. Hal ini mengindikasikan mulai ada perlawanan atas kekuatan naik.

Pada Candle harian IHSG melemah 19 poin membentuk candle dengan body turun pendek dan shadow di bawah. Hal tersebut mengindikasikan perlawanan atas tekanan turun.

Investa melihat volume perdagangan saham relatif rendah di bawah rata-rata 20 hari terakhir. IHSG juga telah bergerak dalam tren turun jangka panjang sejak 31 Maret 2015, dengan harga test channel atas berpeluang melemah di jangka pendek.

Dalam jangka menegah, IHSG dalam tren naik sejak 29 September 2015. Sebab harga tembus channel atas dan kembali ke dalam channel atas. IHSG berpeluang konsolidasi melemah di jangka menengah.

Sedangkan untuk jangka pendek, IHSG membentuk tren naik sejak tanggal 24 Juni 2016. Harga cenderung konsolidasi. "Money flow mengindikasikan aliran dana cenderung masuk. Harga mendekati garis bollinger band atas, berpeluang konsoldasi melemah di jangka pendek," tulis Investa.

Kompas TV "Tax Amnesty" Sangat Dahsyat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com