Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perombakan Kabinet Difokuskan ke Kementerian yang Terkait Ekonomi?

Kompas.com - 27/07/2016, 07:15 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengumumkan perombakan kabinet pada hari ini, Rabu (27/7/2016).

Dari penelusuran yang dilakukan oleh Kompas hingga dini hari tadi, perombakan kabinet difokuskan pada kementerian yang terkait dengan perekonomian.

Yang mengejutkan, nama Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono Sri Mulyani Indrawati dikabarkan masuk dalam jajaran kabinet.

Direktur Bank Dunia itu diproyeksikan akan kembali pada posisi yang pernah ditinggalkan, yakni Kementerian Keuangan.

Kementerian lain yang akan diganti menterinya yakni Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Kementerian Perindustrian, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Kemudian Bappenas, Kementerian Perdagangan, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Dari kementerian dan lembaga tersebut, beberapa di antaranya hanya bertukar posisi.

Sebagaimana diketahui, Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla ingin menggenjot perekonomian nasional di tengah tekanan perlambatan perekonomian global.

Bahkan dalam kampanye, Presiden Jokowi pernah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional ditargetkan bisa mencapai 7 persen.

Sejumlah kendala terkait perekonomian yang dihadapi oleh pemerintahan saat ini di antaranya rendahnya penerimaan pajak, birokrasi yang berbelit, rendahnya harga komoditas, hingga pasar ekspor yang belum membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com