JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji akan bekerja maksimal memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia. Ilmu dan pengalamannya di kancah internasional akan dijadikan modal utama membangun negeri.
"Insya Allah saya bisa melaksanakan tugas dan bisa menggunakan dan membaktikan semua yang saya miliki demi perbaikan...," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
"... Baik di Kementerian Keuangan dari sisi pengelolaan fiskal maupun untuk mencapai tujuan dari pemerintahan ini yaitu mencapai tujuan pembangunan seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden," lanjut perempuan yang kerap disapa Ani itu.
Menurut Sri Mulyani, ada hal penting yang harus dilakukan dalam waktu dekat, yakni koordinasi dengan semua kementerian dan lembaga terkait anggaran di APBN 2017.
Ia ingin semua kementerian dan lembaga memiliki satu pandangan bahwa APBN adalah instrumen penting menstimulasi ekonomi sekaligus memperbaiki fondasi perekonomian Indonesia.
"Itu dibutuhkan untuk melihat secara detail dari sisi penerimaan negara maupun dari sisi porsi belanja," ucap Sri.
Seperti diketahui, Sri Mulyani bukan orang baru di sektor keuangan nasional. Sebab, pada 2005-2010, ia juga sempat menjabat sebagai Menkeu di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada 2010, ia memilih mengundurkan diri dari jabatannya dan menerima pinangan Bank Dunia untuk menjadi Direktur Pelaksana.
Tekanan politik yang besar akibat kasus skandal Bank Century disebut-sebut menjadi penyebab srikandi Indonesia itu mengundurkan diri.
Kini, perempuan kelahiran Bandar Lampung, 53 tahun silam, itu menerima ajakan Presiden Joko Widodo duduk di kursi Menteri Keuangan, kursi yang sempat ia tinggalkan.